Dalam dunia ilmu pengetahuan, matematika dikenal sebagai bahasa universal yang mengungkap rahasia alam semesta. Namun, ada saat-saat ketika matematika sendiri menyelipkan keanehan yang sulit dipahami.
Matematika seringkali dianggap sulit bagi sebagian orang. Matematika adalah bahasa ilmu pengetahuan yang paling murni dan logis. Namun, di balik kejelasan dan ketepatan dalam matematika, ada serangkaian misteri dan keanehan.
***
Salah satu keajaiban matematika menurut saya adalah bilangan prima. Bilangan prima adalah angka yang hanya bisa dibagi oleh dirinya sendiri dan satu, contohnya yaitu 2, 3, 5, dan seterusnya.
Seperti yang kita tahu, tampak ada pola dalam distribusi angka prima, tetapi tidak ada pola yang jelas. Contoh paling sederhana adalah 3 dan 5. Meskipun kita telah menemukan bilangan prima besar, masih belum jelas apakah ada tak terbatas banyaknya bilangan prima kembar atau tidak. Beberapa angka prima sangat besar dan terletak secara acak di sepanjang bilangan bulat positif.
Meskipun kelihatannya sederhana, penelitian bilangan prima telah menghasilkan teka-teki yang belum sepenuhnya terpecahkan. Misalnya, apakah ada bilangan prima terbesar yang tak terhingga, atau apakah ada pola tertentu dalam distribusi bilangan prima?
Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi salah satu dari tujuh masalah Clay Millennium Prize, di mana setiap masalah dihadiahi satu juta dolar untuk siapapun yang berhasil memecahkannya. Namun sampai sekarang, belum ada seseorang yang bisa memecahkan misteri tersebut.
Keanehan yang kedua menurut saya yaitu nilai π (pi), π memiliki keunikan yang menarik. π adalah salah satu konstanta yang paling dikenal, dan hingga saat ini, kita belum dapat menemukan pola pasti dalam urutan desimalnya setelah koma. π (Pi) adalah bilangan tak terhingga yang mewakili perbandingan keliling lingkaran dengan diameternya.
Tidak ada pola atau urutan angka yang berulang dalam π. Tidak ada petunjuk bahwa angka-angka π mengulangi diri mereka sendiri atau berhenti menjadi acak.
Ini adalah contoh "kemiripan tak terduga" dalam matematika yang masih belum sepenuhnya dimengerti.
Keanehan ini menimbulkan pertanyaan, apakah urutan desimal π benar-benar acak? Dan bagaimana kita bisa menghitung lebih banyak digit π tanpa pola yang jelas? Sampai sekarang misteri ini belum terpecahkan.
Keanehan yang ketiga yaitu Bilangan Imaginer. Bilangan Imaginer sendiri yaitu Bilangan Kompleks, yang melibatkan Bilangan Imaginer i (yang didefinisikan sebagai akar kuadrat dari -1), adalah salah satu aspek misterius matematika, karena konsep bilangan Imaginer seringkali membingungkan.
Keanehan selanjutnya yaitu Hipotesis Riemann. Hipotesis Riemann adalah salah satu masalah terbesar dalam matematika. Hal ini berkaitan dengan distribusi Bilangan Prima dan merupakan salah satu misteri matematika yang paling sulit.
Hipotesis Riemann menyatakan bahwa semua angka nol non-trivial (yaitu angka nol yang bukan hasil kali bilangan bulat) dari fungsi zeta Riemann mempunyai bagian real yang sama.
Meskipun terdapat banyak bukti numerik yang mendukung hipotesis ini, tidak ada bukti analitis yang meyakinkan yang ditemukan, sehingga menjadikannya sebagai misteri matematika yang belum terpecahkan hingga kini.
Keanehan yang terakhir yaitu Fermat. Fermat adalah salah satu misteri matematika yang paling terkenal dan membingungkan. Dipublikasikan oleh Pierre de Fermat pada abad ke-17, teorema ini berbicara tentang persamaan.
***
Misteri-misteri matematika ini menunjukkan bahwa di balik keteraturan dan logika matematika, terdapat lapisan-lapisan keanehan yang menantang pemikiran kita.
Matematika memang penuh dengan misteri. Misteri-misteri tersebut menyebabkan saya kebingungan dan keheranan. Saat ini masih belum terungkap semua rahasia di balik fenomena tersebut.
Biodata Penulis:
Fika Via Famela lahir pada tanggal 2 Juni 2004 di Magetan. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa Pendidikan Kimia di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.