Mimpi Buruk Sebelum Ujian: Kenapa dan Apa Artinya?

Kalian pernah nggak sih mimpi buruk sebelum ujian? Waktu SMP sampai SMA aku pasti mimpi buruk sehari sebelum ujian. Entah itu ujian tengah ...

Kalian pernah nggak sih mimpi buruk sebelum ujian? Waktu SMP sampai SMA aku pasti mimpi buruk sehari sebelum ujian. Entah itu ujian tengah semester ataupun ujian akhir semester.

Mimpi burukku itu beragam. Pertama mimpi terlambat pergi ke sekolah. Kedua  waktu ujian nggak bisa ngerjain soal ujian. Ketiga mimpi dimarahin guru gara-gara nilaiku jelek.

Dari semua mimpi itu aku paling sebel sama mimpi terlambat ke sekolah. Soalnya aku pasti mutung nggak jadi berangkat sekolah dan nggak mau ngerjain soal ujian. Kalau udah mimpi sampai tahap itu biasanya aku langsung bangun dari tidur lelapku.

Rasanya kekesalanku masih berlanjut dalam dunia nyata. Bahkan bisa sampai besok paginya. Jadi seharian mau ngelakuin aktivitas pasti sambil ngomel-ngomel. Bahkan mau belajar saja jadi aras-arasen.

Hal yang sama juga terjadi pada beberapa temanku. Temanku pernah cerita kalau mereka juga bermimpi buruk sebelum ujian. Kebanyakan mimpi mereka sama, nggak bisa ngerjain soal. Bahkan sebagian sampai mimpi  kalau mereka sakit sebelum ujian. 

Sebenarnya ada artinya nggak sih tentang mimpi buruk ini?

Kalau kata psikolog sih karena kitanya kurang percaya diri dalam menghadapi ujian. Emang benar sih aku merasa kalau persiapanku untuk ujian esok masih kurang maksimal. Aku merasa masih banyak materi yang belum aku kuasai. Mau bagaimana lagi orang aku baru belajar dua hari sebelum ujian, jadi menurutku wajar saja kalau sampai mimpi buruk begitu.

Namun kalau dari cerita temanku, mungkin agak kurang wajar. Soalnya temanku itu selalu belajar dari jauh hari, minimal satu minggu sebelum ujian. Tapi mental seseorang berbeda-beda. Mungkin saja temanku itu memang merasa kurang percaya diri dalam menghadapi ujian besok.

Mimpi Buruk

Menurutku ada beberapa faktor yang membuat diri kita kurang percaya diri dalam menghadapi ujian. Yang pertama kurangnya waktu belajar. Dalam ujian tengah semester atau ujian akhir semester, materi yang akan diujikan tidak hanya satu atau dua bab bisa saja tiga baba tahu bahkan lebih. Untuk mempelajari banyaknya materi tersebut butuh waktu yang tidak singkat. Semua itu tidak dapat diselesaikan sehari atau dua hari. Apalagi materi yang benar-benar sulit seperti matematika, fisika, kimia dan lain sebagainya akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempelajarinya. 

Faktor kedua yaitu tingkat kesulitan soal yang akan diujikan. Kita tidak tahu seberapa sulit soal dalam ujian nanti. Kita tidak bisa memprediksi apakah guru yang membuat soal nanti sama dengan apa yang sudah guru ajarkan. Ada beberapa guru ketika membuat soal ujian, soal tersebut sedikit melenceng dari materi yang telah diajarkan dan biasanya lebih sulit dari materi yang seharusnya. Maka dari itu kita selalu was-was terhadap soal ujian nanti.

Faktor ketiga yaitu overthinking terhadap nilai. Nilai memang elemen penting dalam suatu sekolah. Karena nilai tersebut akan digunakan untuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Misalnya dari SD ke SMP, SMP ke SMA atau SMA ke perguruan tinggi. Tidak peduli apakah siswa itu pintar atau tidak jika nilainya bagus maka bisa mendaftar ke sekolah favorit yang mereka inginkan.  

Dari ketiga faktor diatas menurutku sangat wajar apabila beberapa orang masih kurang percaya diri dalam menghadapi ujian. Meskipun mereka sudah belajar keras, namun mereka juga tidak tahu dengan hasil yang akan didapatkan nanti. Apakah nilainya memuaskan atau justru mengecewakan.

Aku salut pada teman-temanku yang bisa santai saat akan menghadapi ujian. Tapi ada tiga tipe santai yang dialami temanku. Yang pertama, tipe santai karena mereka memang sudah menyiapkan dari jauh-jauh hari.

Selain itu sebagian dari mereka memang sudah bisa menguasai dan memahami materi tanpa belajar yang panjang.

Tipe kedua yaitu santai karena mereka sudah pasrah terhadap hasil yang akan didapatkan. Mau hasilnya bagus atau tidak mereka bisa ikhlas tanpa harus pusing mikirin nilai.

Tipe santai yang ketiga yaitu santai karena tidak peduli pada ujian. Mau nilai mereka bagus atau jelek mereka tetap santai. Karena bagi mereka nilai bagus ya alhamdulillah nilai jelek ya ikut remidi.

Kalau aku sih tipe yang overthinking pada nilai wkwkwkw.

Jadi kalau tidak ingin bermimpi buruk sebelum ujian, hal pertama yang dilakukan tentu saja berdoa sebelum tidur, kedua belajar materi dari jauh-jauh hari.

Sebenarnya mimpi buruk itu nggak salah, tergantung cara kita menyikapinya bagaimana. Apabila masih kurang percaya diri waktu mau ujian banyak-banyak berdoa semoga ujiannya dilancarkan.

Selain itu jangan dibikin pusing soal-soalnya nanti bagaimana, nilainya nanti berapa yang penting kerjain dulu sebisanya dan semaksimal mungkin. Ingat peribahasa "Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil".

Safa Nayla Nur Fajrin

Biodata Penulis:

Safa Nayla Nur Fajrin lahir pada tanggal 10 April 2005 di Sukoharjo.

© Sepenuhnya. All rights reserved.