Menyulap Sampah jadi Barang Berfaedah

Sampah plastik membawa dampak negatif luar biasa di lingkungan kita, juga dapat menimbulkan racun karena plastik diproduksi dari bahan kimia beracun.

Limbah plastik adalah salah satu jenis sampah yang dapat menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan. Limbah plastik sendiri adalah barang yang sudah tidak terpakai, yang biasanya digunakan untuk pengemasan karena praktis dan cenderung lebih murah, sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya bersifat karsinogenik (zat yang menyebabkan kanker). Apabila menunggu terurai secara alami, sangat membutuhkan waktu yang lama.

Di Indonesia masih banyak dijumpai penggunaan plastik terutama untuk kemasan, karena sebagian besar sampah plastik digunakan untuk pengemasan. Namun pada pengelolaannya, sampah belum dikelola dengan baik.

Sampah plastik mungkin terlihat sepele tapi dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Oleh karena itu, seharusnya kita sadar bahwa jumlahnya yang semakin besar dapat menimbulkan dampak yang buruk terhadap lingkungan.

Menyulap Sampah jadi Barang Berfaedah

Dalam penelitian di jurnal Case Studies in Chemical and Environmental Engineering dijelaskan bahwa plastik diproduksi melalui proses biokimia polimerisasi atau polikondensasi. Sampah plastik membawa dampak negatif luar biasa di lingkungan kita, juga dapat menimbulkan racun karena plastik diproduksi dari bahan kimia beracun.

Menyulap Sampah jadi Barang Berfaedah

Daur ulang adalah penerapan untuk mengatasi masalah limbah tersebut atau dengan mengurangi penggunaan plastik. Daur ulang juga dapat mengurangi berbagai pencemaran, seperti pencemaran tanah, air dan udara.

Masalah ini timbul karena sampah plastik yang sulit terurai. Mendaur ulang sampah juga dapat mencegah terjadinya polusi dan merusak ekosistem alami.

Apabila di rumah kita banyak sekali botol plastik, jangan langsung kita buang atau tidak kita gunakan, lebih baik kita buat menjadi sesuatu yang berguna, misalnya pot tanaman, pot gantung.

Daur ulang plastik adalah segala upaya untuk mengelola dan mengolah plastik agar menjadi produk baru yang dapat digunakan kembali dan menjadi barang yang bermanfaat bagi kehidupan dan alam semesta serta memiliki nilai jual.

Sampah plastik apabila dikelola dengan baik akan menjadi barang yang bermanfaat atau memiliki nilai guna. Salah satunya dengan membuat lampu hias dari sendok plastik. Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:

  1. Pertama potong bagian atas dan bawah sendok menggunakan gunting atau cutter, sehingga membentuk kelopak bunga.
  2. Setelah itu, ambil bagian atas sendok plastik kemudian tempelkan pada cup plastik menggunakan lem tembak sehingga menyerupai bentuk bunga.
  3. Kemudian, masukan lampu LED atau lampu pijar dari bagian atas sendok plastik. Gunakan konektor listrik untuk menghubungkan kabel listrik dan lampu.
  4. Terakhir, pasang saklar on/off pada kabel listrik dan lubang kecil pada bagian bawah sendok plastik untuk melewatkan kabel listrik.

Botol plastik juga dapat digunakan sebagai wadah hidroponik. Caranya hampir sama seperti proses pembuatan pot bunga. Hanya saja, bagian atas botol yang sudah dipotong akan dimanfaatkan sebagai wadah media tanam. Caranya dengan membalik bagian atas botol dan memasukkannya ke dalam bagian bawah botol. Lubang tutup botol berfungsi sebagai tempat akar tanaman.


***

Salah satu manfaat pengolahan sampah adalah dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Dengan begitu jadilah konsumen yang bijak, konsumen yang bertanggung jawab dengan memilih produk yang ramah lingkungan.

Dengan membawa kantong belanja sendiri saat berbelanja, menggunakan sedotan logam atau portabel, mulai mengganti plastik dengan peralatan stainless steel, tidak membeli botol plastik, dan juga bisa menggunakan lap kain basah sebagai pengganti penggunaan tisu basah.

Terapkan jugalah prinsip 3 R (ReUse, ReCycle, ReDuce) yang artinya Reuse = Menggunakan Kembali, ReCycle = Mendaur Ulang, dan ReDuce = Mengurangi. Alternatif penanganannya antara lain dengan 6 R, sebagai berikut:

  1. Reuse (Menggunakan Ulang): Menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan dahulu untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan bahan awal. Contohnya: memakai sampah plastik sebagai bahan baku kerajinan, ban bekas dikemas menjadi tempat duduk, dan sebagainya.
  2. Recycle (Mendaur Ulang): Memanfaatkan barang bekas dengan mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contoh: sampah organik diolah menjadi kompos.
  3. Reduce (Mengurangi): Merupakan semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah. Contoh: pergi belanja membawa keranjang/tas belanja dari rumah.
  4. Replace (Mengganti): Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang sebagai upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah. Contoh: membungkus kue menggunakan daun pisang.
  5. Refill (Mengisi Ulang): Mengisi kembali wadah-wadah produk kemasan yang habis dipakai. Contoh: memanfaatkan botol parfum untuk diisi kembali dengan parfum isi ulang.
  6. Repair (Memperbaiki): Melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah sampah. Contoh: sandal yang talinya putus, diperbaiki kembali dengan tali yang baru, tanpa perlu beli sandal baru selama masih layak.

Itulah hal yang dapat kita lakukan untuk mengelola sampah dengan baik, dengan lebih memperhatikan lingkungan sekitar, agar tetap bersih dan terawat juga mulai membiasakan diri dari sekarang dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan seperti yang disebutkan di atas.

Biodata Penulis:

Hilal Azyumardi Az-Zahra saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.