Tidur menjadi aspek kesehatan yang sering diabaikan oleh banyak orang. Kebanyakan orang berpikir tidur adalah salah satu kegiatan yang membuang-buang waktu. Padahal tidur sendiri adalah kebutuhan dasar dari tubuh kita. Tubuh kita memerlukan istirahat setelah bekerja keras menjalankan fungsinya seharian. Tidur yang baik adalah tidur yang berkualitas.
Kegiatan yang sibuk sering membuat kita rela mengorbankan jam tidur yang kita miliki. Demi menyelesaikan pekerjaan, kita akan lembur tanpa mempedulikan kualitas tidur yang kita miliki. Namun perlu diketahui, saat kualitas tidur seseorang kurang, bukan hanya kesehatan fisik tapi kesehatan mental juga akan ikut terganggu.
Belakangan ini saya sendiri tidur hanya 3-4 jam saja. Itu terjadi karena banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan malam itu juga. Untuk mengatasi rasa ngantuk, tentu saya sudah melakukan persiapan. Kopi panas adalah solusinya, selain itu, saya menghindari melakukan sesuatu dengan posisi tiduran.
Saat bangun pagi, saya tentu masih merasa ngantuk, namun aktivitas harus berjalan seperti biasa. Untuk itu saya mandi agar rasa ngantuk itu hilang. Kemudian untuk bekal energinya tidak lupa saya sarapan. Walaupun badan sudah fresh dan perut terisi, tetap rasa ngantuk masih ada. Saat menjalani aktivitas lama-kelamaan tubuh saya merasa lemas dan kepala saya menjadi pusing.
Untuk itu, mengurangi lembur adalah salah satu langkah awal dalam meningkatkan kualitas tidur. Meskipun terkadang lembur mungkin tidak bisa dihindari, terlalu sering dan berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Berikut beberapa dampak buruk yang terjadi jika kita kurang menjaga kualitas tidur.
1. Gangguan Kognitif
Rasa ngantuk karena tidur tidak cukup bisa menyebabkan konsentrasi terganggu, selain itu akan menganggu daya ingat kita.
2. Berkurangnya Kinerja Kerja
Tubuh yang sedang lelah dipaksa bekerja tentu tidak bisa optimal. Ini akan mengurangi produktivitas.
3. Resiko Kesehatan Fisik
Hasil penelitian menunjukan kurang tidur akan meningkatkan risiko penyakit jantung lebih tinggi.
4. Mengurangi Kecantikan
Orang yang kurang tidur memiliki wajah yang lesu, selain itu mata hitam seperti panda akan mengurangi penampilan.
Rata-rata jam tidur ideal bagi individu remaja adalah 7-8 jam. Lalu bagaimana cara kita dapat meningkatkan kualitas tidur kita dan mengurangi waktu lembur?
1. Tetapkan Batas Kerja
Batasan kerja harus dibuat untuk mengingatkan, kita juga manusia, dimana tubuh kita sangat memerlukan istirahat. Hindari bekerja di luar jam kerja yang ditentukan.
2. Buat Skala Prioritas
Prioritaskan tugas anda dan fokus pada hal yang paling penting. Hal ini dapat menghindari tugas-tugas membosankan yang sering kali tidak diperlukan.
3. Jadwalkan Istirahat
Untuk mendapatkan kualitas tidur yang cukup, jika memang lembur benar-benar tidak bisa dihindarkan, sebaiknya lunasi dengan tidur siang. Ini akan memberikan waktu istirahat yang cukup bagi tubuh.
4. Hindari Bermain HP Saat Hendak Tidur
Selain mengganggu produktivitas distraksi media sosial juga dapat menggangu kualitas tidur sesorang. Ketika kita sudah nyaman melihat sosial media mata kita yang mengantuk dan tubuh kita sudah lelah tetapi kita merasa enggan untuk tidur karena asyik dengan sosial media.
Tidur yang berkualitas merupakan kunci performa kerja yang baik, dan kesehatan fisik yang optimal. Dengan menjaga keseimbangan yang tepat antara bekerja dan istirahat, kita dapat meningkatkan kualitas tidur dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Jangan lupakan pentingnya tidur yang berkualitas dalam menjalani kehidupan yang seimbang dan sehat.
Biodata Penulis:
Isabella lahir pada tanggal 16 Februari 2005 di Banyumas. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa Pendidikan Kimia di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.