Mengenal Kesenian Daerah Gamelan untuk Melestarikan Budaya Jawa

Di daerah Jawa Tengah, gamelan dibagi menjadi empat jenis yaitu gamelan Monggang, gamelan Kodok Ngorek, gamelan Sekaten dan gamelan Ageng.

Di zaman modern seperti saat ini, banyak sekali kesenian daerah yang sudah mulai dilupakan oleh banyak kalangan anak muda, karena menurut mereka kesenian daerah itu terbilang kuno dan dianggap tidak bisa mengikuti trend yang sedang terjadi saat ini. Sebagai salah satu contohnya yaitu kesenian gamelan. Seperti yang kita ketahui gamelan telah ditetapkan sebagai warisan tak benda oleh UNESCO.

Di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah, gamelan dibagi menjadi empat jenis yaitu gamelan Monggang, gamelan Kodok Ngorek, gamelan Sekaten dan gamelan Ageng. Ke empat jenis gamelan tersebut dari zaman dahulu sampai sekarang memiliki fungsi masing-masing, di antaranya gamelan Monggang digunakan untuk menyambut tamu dan memberi tanda kelahiran putra mahkota raja. Gamelan Kodok Ngorek digunakan untuk memberi tanda kelahiran putri raja.

Gamelan yang akan kita bahas selanjutnya yaitu gamelan yang sudah populer sejak zaman dahulu, dan sampai saat ini masih banyak orang yang berminat melihat pertunjukan gamelan tersebut. Nah, jenis gamelan ini adalah gamelan Sekaten. Pada zaman dahulu gamelan Sekaten digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam yang dicampur dengan unsur budaya Jawa.

Selanjutnya adalah gamelan Ageng, fungsi dari gamelan tersebut yaitu untuk menyajikan gending-gending, mengiringi pementasan wayang orang, wayang kulit, ketoprak, dagelan Mataram, tari-tarian Jawa, dan sebagai sarana upacara.

Gamelan Jawa

Setelah membahas tentang jenis-jenis gamelan dari Jawa Tengah, selanjutnya adalah lebih mengenal lagi daftar alat musik gamelan. Ada banyak sekali daftar alat musik gamelan, akan disebutkan satu-satu di antaranya yaitu ada Bonang, Kendhang, Demung, Saron, Peking, Kenong, Kempyang, Kempul, Gambang, Gender, Siter, Gong.

Dari masing-masing daftar alat musik gamelan memiliki arti dan fungsi masing-masing. Yang pertama ada Bonang, Bonang adalah serangkaian instrumen berbentuk seperti gong kecil yang terbuat dari perunggu dengan pencon (tonjolan) untuk ditabuh. Bonang dimainkan dengan alat pemukul yang terbuat dari kayu panjang dan dililit kain pada ujungnya.

Kendang atau gendang adalah alat musik yang bagian tabungnya terbuat dari kayu dan bagian membrannya dari kulit hewan. Kendhang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh menggunakan telapak tangan. Kendhang menghasilkan pola tepukan yang berfungsi sebagai penentu irama dan pola ritme dasar dalam gamelan Jawa.

Demung adalah instrumen gamelan yang terbuat dari logam tebal. Bilah-bilah logam tersebut disusun berderet sesuai tangga nadanya. Demung berfungsi sebagai penegas irama lagu pokok yang dimainkan.

Dalam seperangkat gamelan, umumnya terdapat dua pasang demung, yakni demung laras slendro dan laras pelog.

Saron berbentuk seperti demung tetapi punya oktaf yang lebih tinggi. Saron dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul kayu seperti palu. Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul bilah logam dengan pemukul, sedangkan tangan kiri menyentuh bilah yang dipukul sebelumnya untuk meredam suara dengungan.

Peking merupakan instrumen balungan, sama seperti demung dan saron. Hanya saja, peking berukuran paling kecil dan menghasilkan suara yang paling tinggi.

Demung, saron, dan peking berfungsi sebagai pengisi melodi atau pemangku lagu. Peking dipukul dengan palu kecil yang bentuknya menyerupai tanduk. Hal tersebut memungkinkan peking menghasilkan suara keras dan tinggi. Peking seringkali disebut juga sebagai saron penerus.

Kenong merupakan seperangkat instrumen berpencon yang mirip bonang tetapi berukuran lebih besar dan gemuk. Satu set kenong biasanya terdiri atas 6-10 buah dengan nada berbeda-beda. Kenong dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul kayu yang dililit kain. Kenong berfungsi sebagai pengisi akor atau harmoni dan penegas irama.

Kempyang berbentuk seperti kenong dengan pencon di bagian tengahnya, hanya saja larasnya berbeda. Kempyang berfungsi untuk membantu kendhang dalam menguatkan irama atau menghasilkan ritme yang diharapkan.

Kempul memiliki bentuk menyerupai gong tetapi lebih kecil, dengan karakteristik suara yang lebih tinggi. Kenong dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan pemukul. Kempul biasanya digantung menjadi satu dengan gong pada bingkai kayu (gayor). Kempul berfungsi untuk memberikan aksen-aksen penting dalam lagu gendhing.

Nah, di atas banyak sekali tentang gamelan, kita sebagai generasi muda bangsa harus tetap melestarikan budaya. Salah satu di antaranya yaitu mengenal kesenian daerah gamelan.

Penulis: Mangayuning Enggar Prasasti

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.