Efek Penutupan TikTok Shop terhadap Pedagang Online

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya TikTok Shop, konsumen mendapatkan berbagai jenis barang yang diinginkan dengan harga yang lebih ...

Pada tanggal 4 Oktober 2023 pemerintah secara resmi menutup salah layanan penjualan online yakni TikTok Shop. Tentu saja polemik ini menimbulkan banyak perdebatan, salah satunya di kalangan masyarakat, terutama pedagang online; mereka yang memanfaatkan salah satu platform besar dan lagi ramai di kalangan masyarakat merasa dirugikan atas kebijakan pemerintah ini.

Penyebab penutupan ini sendiri karena banyak pedagang offline yang merasa dirugikan karena adanya TikTok Shop ini. Mereka mengaku bahwa omset yang mereka peroleh terus menurun kian hari. Apalagi barang yang dijual di TikTok Shop lebih murah dari yang kita beli langsung dari pedagang.

Efek Penutupan TikTok Shop

Merespon hal itu pemerintah melalui mentri dalam negeri mulai melakukan penutupan secara bertahap. Yang pastinya penutupan ini sampai menjadi hal yang dipertanyakan oleh banyak orang.

Dan apakah dengan adanya penutupan ini dapat meningkatkan omset pedagang offline yang sebelumnya dirugikan, atau dengan dilakukannya penutupan ini dapat membuat daya beli masyarakat menjadi rendah sehingga berakibat terhadap pendapatan negara.

Berikut merupakan alasan kenapa pedagang online menjadi salah satu pihak yang dirugikan dari adanya kebijakan ini.

1. Kehilangan Platform Utama

Dampak paling langsung dari penutupan TikTok Shop adalah hilangnya platform utama bagi penjual online. TikTok Shop telah memberikan pengguna akses ke jutaan pengguna yang aktif setiap hari, memungkinkan mereka untuk mempromosikan produk mereka secara efektif. Kehilangan platform ini berarti penjual harus mencari alternatif.

Banyak penjual online yang aktif di TikTok Shop beralih ke platform E-Commerce lain seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan sebagainya. Ini merupakan langkah alami, tetapi bukan tanpa tantangan.

Proses migrasi ini memerlukan penyesuaian terhadap tata cara dan peraturan platform baru, serta membangun kembali basis pelanggan.

2. Persaingan yang Semakin Ketat

Dengan banyaknya penjual online yang beralih ke platform-platform besar, persaingan dalam dunia E-Commerce semakin meningkat. Para penjual harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif. Inovasi dalam pemasaran dan produk mungkin menjadi kunci sukses dalam situasi seperti ini.

Hal ini juga memungkinkan beberapa barang yang dijual dengan kualitas yang sama. Jika terjadi hal tersebut penjual tidak memiliki pilihan selain melakukan perang harga yang berdampak terhadap berkurangnya keuntungan dari penjual tersebut.

3. Turunnya Omset Penjualan

Jika bisnis Anda sangat bergantung pada TikTok Shop sebagai saluran penjualan utama, penutupan platform ini dapat mengakibatkan penurunan penjualan yang signifikan. Ini terutama berlaku jika Anda adalah pengecer yang mengandalkan promosi dan penjualan produk melalui TikTok.

Turunnya omset penjualan juga dirasakan oleh pihak ekspedisi jasa pengantar, yang mana Tiktok Shop menjadi salah satu layanan yang memberikan keuntungan kepada jasa ekspedisi, karena banyak barang yang diterima oleh mereka.

Dengan terjadinya penutupan beberapa layanan ekspedisi, terpaksa harus mengurangi pekerja mereka.

***

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya TikTok Shop, konsumen mendapatkan berbagai jenis barang yang diinginkan dengan harga yang lebih murah dan pastinya lebih variatif. Para penjual yang belum terdigitalisasi dengan adanya E-Commerce diharapkan dapat beradaptasi, terlebih semua aspek yang ada di kehidupan tidak lepas dari perangkat elektronik.

Peran pemerintah dalam mendukung TikTok Shop ini juga sangat besar, dengan memperbarui regulasi yang ada pemerintah diharapkan mampu menjadi jembatan sekaligus pemecah solusi atas kericuhan yang ada sekarang.

Penulis: Abdullah Azzam Al-Ghifari

© Sepenuhnya. All rights reserved.