7 Cara Melepaskan Diri dari Belenggu Prokrastinasi

Prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan masih sering dilakukan oleh sebagian besar orang. Prokrastinasi sering kali memberikan rasa ...

“Besok aja deh mengerjakan tugasnya mikir-mikir dulu sambil mencari referensi biar hasilnya bagus”, kata Tia. Hari demi hari telah terlewati, tugas-tugas baru mulai berdatangan. Namun, tugas yang diberikan sejak satu minggu yang lalu belum juga ia kerjakan.

Tia selalu berkata “Tenang, masih lama kok tenggat waktunya”. Tanpa ia sadari besok adalah hari terakhir pengumpulan tugasnya. Alhasil ia mengerjakan tugasnya dengan terburu-buru dan hasilnya tidak memuaskan.

Ilustrasi di atas menggambarkan sosok pelajar bernama Tia yang suka menunda-nunda mengerjakan tugas. Tia telah melakukan suatu kebiasaan yang dinamakan prokrastinasi. Nama yang keren ya sobat. Sebenarnya prokrastinasi itu apa sih? Apakah artinya sekeren namanya? Yuk cari tahu.

Prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan masih sering dilakukan oleh sebagian besar orang. Prokrastinasi sering kali memberikan rasa nyaman di awal namun penyesalan di akhir. Waktu terus berputar dan tidak dapat diulang. Yang bisa dilakukan hanyalah berandai-andai.

“Andai aku tidak terlalu lama berpikir,” “Jika kemarin aku tidak menunda belajar, pasti sekarang aku sudah bisa materi ini.”

Prokrastinasi sebenarnya dapat membawa dampak yang tidak baik pada diri kita sobat. Kita dapat kehilangan waktu yang amat berharga, tidak dapat mengerjakan tugas dengan maksimal, dan bisa memengaruhi kesehatan juga.

Cara Melepaskan Diri dari Belenggu Prokrastinasi

Sesuatu dapat terjadi pasti karena ada alasan-alasan yang menyebabkannya. Begitu juga dengan prokrastinasi. Tidak semua prokrastinasi itu malas. Prokrastinasi dapat muncul karena tidak mempunyai motivasi untuk melakukan suatu pekerjaan, rasa takut salah untuk mencoba mengerjakan sesuatu, dan rasa tidak nyaman dengan tugas atau pekerjaan yang tidak disukai.

Cara Melepaskan Diri dari Belenggu Prokrastinasi

Apakah sifat prokrastinasi dapat dihilangakan? Tentu saja sobat, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan prokrastinasi:

1. Menetapkan Tujuan yang Jelas

Mulai untuk membuat tujuan yang realistis. Tujuan yang jelas dapat memberikan motivasi untuk untuk mencapai tujuan dan menghindari kebiasaan menunda-nunda. 

Contohnya, Nia adalah seorang mahasiswa semester satu alias mahasiswa baru. Nia tidak ingin kuliahnya hanya berjalan begitu saja. Oleh karena itu, ia membuat beberapa tujuan yang ingin ia capai selama menjadi mahasiswa. Karena hal tersebut, Nia selalu memiliki motivasi untuk terus berusaha dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya ia lakukan.

2. Menentukan Deadline

Deadline atau batas waktu dapat menjadi patokan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Jika tidak ada batas waktu yang ditetapkan pasti akan ada seribu satu alasan untuk mengerjakannya nanti, nanti, dan nanti. 

Contohnya, jika dosen memberikan tugas dengan tenggat waktu yang telah beliau tentukan. Ubah deadline tersebut menurut versimu sendiri. Misal H-2 sebelum tenggat dosen. Hal itu bertujuan agar kita tidak mengulur-ulur waktu pengerjaan dan tidak mendekati tenggat waktunya. 

3. Membuat To Do List 

To Do List dapat membantu untuk mengetahui mana pekerjaan atau tugas yang menjadi prioritas sehingga harus dikerjakan dahulu, mengetahui apa saja tanggungan tugas yang masih dimiliki, dan meminimalisasi kelupaan. 

Contohnya, Ani mempunyai beberapa tugas yang harus diselesaikan dalam waktu dua hari. Supaya Ani tahu apa saja tugasnya dan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, membuat To Do List solusinya.

Dalam To Do List itu Ani dapat menentukan mana yang harus ia prioritaskan. Dengan adanya To Do List pekerjaan akan menjadi lebih terstruktur. 

4. Menghilangkan Gangguan atau Distraksi

Gangguan dapat muncul dari manapun. Gangguan-gangguan yang ada dapat menjadi faktor pendorong untuk menunda pekerjaan. Gadget, sosial media, juga lingkungan merupakan gangguan yang sering muncul nih.

Supaya tidak terganggu saat mengerjakan tugas atau bekerja, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mematikan atau mengaktifkan mode fokus, membatasi waktu dalam bermain sosial media, dan mencari lingkungan yang nyaman dan kondusif. 

5. Menghilangkan Rasa Takut dan Ragu

Saat akan melakukan sesuatu, rasa takut seringkali mengikuti. Takut gagal, takut hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, takut inilah itulah sehingga menunda adalah jalan ninjanya. Pemikiran-pemikiran seperti itu harus dihilangkan. Intinya adalah lakukan saja dahulu, masalah hasil nanti di akhir. 

Thomas Alva Edison adalah salah satu contoh orang sukses yang telah mengalami banyak kegagalan. Beliau merupakan penemu bola lampu. Butuh 1000 kali percobaan hingga penemuannya berhasil sobat. Jadi, jangan takut gagal karena kita tidak tahu akan mencapai kesuksesan di percobaan ke berapa. 

6 Menghargai Waktu

Waktu adalah hal yang amat berharga. Waktu akan berlalu begitu saja jika tidak digunakan dengan baik. Menunda-nunda sama saja dengan menyia-nyiakan waktu yang ada. 

Contoh sikap menghargai waktu adalah mengerjakan tugas dengan segera atau tidak menunda, menggunakan waktu sebaik mungkin, dan produktif. Jadi, hargai waktu dan kerjakan tugas selagi masih ada waktu ya sobat. 

7. Berempati dengan Diri Sendiri

Hasil dari menunda-nunda adalah tugas akan menumpuk. Jika sudah menumpuk mau tidak mau harus berusaha untuk menyelesaikannya secepat dan sebisa mungkin. Tubuh akan bekerja ekstra keras dan pastinya melelahkan. Jika tugas dicicil sedikit demi sedikit tubuh akan bekerja dengan lebih santai dan pikiran akan lebih tentram juga damai. 

Contoh berempati dengan diri sendiri adalah tidak memforsir tubuh terlalu keras untuk bekerja dan istirahat yang cukup. 

Belenggu Prokrastinasi

Yuk, bersama-sama menghilangkan sifat prokrastinasi. Hidup akan lebih tenang tanpa tugas yang menumpuk. Mulai aja dulu nanti juga akan terbiasa. Say No to Entar.

Biodata Penulis:

Vivi Maulida dilahirkan di Kota Ukir pada November 2004. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa Pendidikan Kimia di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.