Ada fenomena yang tidak seharusnya terjadi di dunia pendidikan. Fenomena tersebut ialah joki tugas yang kerap kali dilakukan oleh kalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
Jasa pengerjaan tugas atau biasa disebut dengan joki tugas mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di kalangan mahasiswa. Seringkali dijumpai di media sosial, jasa joki tugas tak segan mempromosikan diri lewat kolom komentar bahkan membuka lapak dengan membuat akun jasa joki tugas.
Joki Tugas adalah aktivitas yang mana mahasiswa menyerahkan tugas atau kewajibannya kepada seseorang yang dianggap mampu mengerjakan tugasnya dengan imbalan berupa uang.
Biasanya, orang yang membuka joki tugas tak segan menawarkan diri sekaligus membuka harga dari ribuan hingga jutaan rupiah.
Tak sembarang orang yang membuka jasa joki tugas, mereka biasanya justru dari kalangan orang-orang cerdas. Namun sayangnya, kecerdasan yang dimiliki oleh para joki tugas justru merugikan dunia pendidikan. Begitupun sebaliknya, orang yang sering kali menggunakan jasa joki tugas sama dengan merugikan dirinya sendiri.
Menganggap tugas kuliah menjadi hal sepele, banyak mahasiswa ketagihan untuk order dan mengandalkan jasa joki tugas sebagai solusi. Hal ini kian mengakibatkan mahasiswa malas mengerjakan tugas, serta menurunnya daya kemampuan belajar.
Aktivitas joki tugas seringkali terjadi pada saat mendekati masa ujian tengah semester atau ujian akhir semester. Bahkan beberapa kali ditemukan, joki tugas tertentu menyediakan pengerjaan skripsi bagi mahasiswa tingkat akhir.
Biasanya, alasan mahasiswa order jasa joki tugas tak jauh dari rasa malas, terlalu sibuk karna banyak kegiatan, tidak dapat mengelola waktu dengan baik ataupun tidak dapat menaruh tingkat prioritas suatu hal.
Meskipun demikian, ini bentuk mengandalkan uang untuk melepas rasa tanggung jawab sebagai mahasiswa. Padahal dampak aktivitas joki tugas tentunya merugikan pihak mahasiswa sendiri.
Berikut ini adalah kerugian yang sebaiknya harus dipertimbangkan sebelum menggunakan joki tugas:
1. Menurunnya Kreatifitas
Tugas perkuliahan diberikan untuk meningkatkan kepekaan serta kreatifitas mahasiswa. Adanya joki tugas ini membuat mahasiswa menjadi tidak berkembang karena kerap kali bergantung pada orang lain. Tugas yang seharusnya menjadi trial & eror kreatifitas, menjadi kesempatan yang disia-siakan mahasiswa.
2. Menghamburkan Uang
Keperluan mahasiwa selama perkuliahan tidaklah sedikit. Dengan joki tugas ini mahasiswa mengeluarkan uang untuk keperluan yang tidak tepat. Uang yang sebenarnya dapat ditabung atau untuk kebutuhan hidup, justru malah dipergunakan untuk membayar tugas yang seharusnya menjadi kewajiban.
3. Menurunnya Berfikir Kritis
Tugas yang diberikan adalah salah satu cara untuk mengasah mahasiswa untuk berfikir kritis, memecahkan masalah, serta melatih untuk memberikan solusi dan jawaban. Namun sayangnya, kesempatan untuk mengasah pola pikir kritis ini justru secara tidak sadar dilewati begitu saja.
4. Mencoreng Integritas Pendidikan
Konsep dunia pendidikan salah satunya ialah kejujuran. Namun, dengan adanya fenomena joki tugas di kalangan mahasiswa ataupun pelajar hal ini sama saja melakukan tindakan kecurangan yang berarti sama saja mencoreng dan menghilangkan integritas itu sendiri
Maraknya peristiwa joki tugas seharusnya disikapi secara tegas oleh pemerintah, instansi pendidikan serta mahasiswa sendiri. Dampak yang terjadi bila joki tugas dibiarkan dan terus berlangsung secara jangka panjang, tentunya akan menurunkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia.
Sebagai mahasiswa, harus memahami betul konsekuensi serta kerugian dari joki tugas. Penyebab mahasiswa memutuskan joki tugas juga harus dievaluasi dan dibenahi. Mahasiswa harus melek terhadap fenomena joki tugas demi keberlangsungan kualitas pendidikan dan generasi selanjutnya.
Biodata Penulis:Veronika Dita Febrianti lahir pada tanggal 11 Februari 2005 di Karanganyar. Ia saat ini aktif sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia di Universitas Sebelas Maret Surakarta.