Puisi: Pemandangan (Karya Wiji Thukul)

Puisi "Pemandangan" karya Wiji Thukul menggambarkan perubahan lingkungan perkotaan, khususnya Jalan Jendral Sudirman dan sekitarnya.
Pemandangan

aku pangling betul
pada ini jalan jendral Sudirman
balaikota makin berubah
sampai Slamet Riyadi-Gladag
reklame rokok berkibar-kibar
spanduk show band
pameran rumah murah
(tapi harganya jutaan!)
kehingaran jalan raya
menyolok mata

dihiasi slogan-slogan pembangunan
tapi kantor pos belum berubah
bank-bank dan gereja makin megah

di pojok Ronggowarsito
ada aturan baru
becak dilarang terus
(bis kota turah-turah penumpang!)

Solo, Desember 1987

Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000)

Analisis Puisi:
Puisi "Pemandangan" oleh Wiji Thukul adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perubahan lingkungan perkotaan, khususnya Jalan Jendral Sudirman dan sekitarnya. Puisi ini menciptakan gambaran tentang perubahan fisik dan sosial yang terjadi di kota.

Perubahan Perkotaan: Puisi ini menggambarkan perubahan yang terjadi di daerah tersebut. Awalnya, Jalan Jendral Sudirman digambarkan sebagai tempat yang penuh dengan reklame rokok, spanduk show band, dan pameran rumah murah. Namun, perubahan ini juga disertai dengan meningkatnya kemacetan lalu lintas dan kehingaran di jalan raya.

Simbolisme Reklame: Reklame rokok yang berkibar-kibar dapat dianggap sebagai simbol industri tembakau yang kuat dan pengaruhnya dalam perkotaan. Ini menciptakan gambaran tentang bagaimana industri-industri besar dapat memengaruhi lingkungan perkotaan.

Slogan Pembangunan: Meskipun ada slogan-slogan pembangunan di Jalan Jendral Sudirman, puisi ini menyiratkan bahwa perubahan tersebut mungkin tidak selalu positif atau merata bagi semua warga kota. Mungkin ada ketidaksetaraan dalam pembangunan yang terjadi.

Megahnya Bank dan Gereja: Puisi ini juga mencatat perubahan fisik dalam bentuk bangunan megah seperti bank-bank dan gereja. Hal ini mungkin mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan agama di kota tersebut.

Aturan Baru: Puisi ini mencatat perubahan sosial seperti larangan becak di pojok Ronggowarsito. Ini menunjukkan bagaimana regulasi dan aturan baru dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk kota.

Puisi "Pemandangan" karya Wiji Thukul menciptakan gambaran tentang perubahan perkotaan yang melibatkan perubahan fisik dan sosial. Ini menggambarkan bagaimana industri-industri besar dan regulasi pemerintah dapat memengaruhi kehidupan warga kota. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang perubahan dalam masyarakat dan lingkungan perkotaan.

Puisi: Pemandangan
Puisi: Pemandangan
Karya: Wiji Thukul

Biodata Wiji Thukul:
  • Wiji Thukul lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Agustus 1963.
  • Nama asli Wiji Thukul adalah Wiji Widodo.
  • Wiji Thukul menghilang sejak tahun 1998 dan sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya (dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer).

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.