Puisi: Mimpi (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Mimpi" karya Ali Hasjmy menggambarkan pengalaman seorang individu yang bermimpi tentang pertemuan dengan neneknya yang telah meninggal.
Mimpi


Dalam tidurku aku bermimpi,
Rasa nenekku hidup kembali,
Arwahnya menjelma ke alam fani
Menemui daku di hutan suni...

Nenek bersabda: cucuku,
Dengar gerangan nasihat nenekmu,
Simpankan dalam lipatan kalbu,
Penuntun jalan ke rantau tujuanmu:

Hati-hati melangkahkan kaki,
Hemat-cermat menjaga diri,
Teguhkan iman, tetapkan hati!

Jauh di sana, di balik gunung,
Di seberang ombak bergulung-gulung,
Di situ terapung pulau beruntung.


Sumber: Kisah Seorang Pengembara (1936)

Analisis Puisi:
Puisi "Mimpi" karya Ali Hasjmy menggambarkan pengalaman seorang individu yang bermimpi tentang pertemuan dengan neneknya yang telah meninggal. Puisi ini mengandung makna dan pesan yang dalam.

Tema Kematian dan Kenangan: Tema kematian hadir kuat dalam puisi ini. Penyair menciptakan suasana di mana sang pembaca menghadiri pertemuan spiritual antara penutur puisi dan arwah neneknya yang telah meninggal. Mimpi menjadi cara untuk menghidupkan kembali kenangan akan orang yang sudah tiada.

Transcendensi dan Realitas Spiritual: Puisi ini membahas tema transcendensi, di mana perbatasan antara dunia nyata dan dunia spiritual menjadi kabur. Penyair menciptakan suasana di mana dunia mimpi dan realitas berinteraksi, memungkinkan nenek penutur puisi untuk memberikan nasihat dan kebijaksanaan tentang hidup.

Nasihat dan Kebijaksanaan: Nenek dalam mimpi memberikan nasihat yang berharga kepada penutur puisi. Nasihat ini mencakup pesan-pesan tentang menjaga diri, teguh dalam iman, dan berhati-hati dalam melangkah melalui kehidupan. Ini mencerminkan hikmat orang tua yang ingin memberikan bimbingan kepada generasi yang lebih muda.

Penggunaan Bahasa dan Irama: Puisi ini ditulis dalam bahasa yang indah dan mengalir dengan irama yang lembut. Gaya bahasa yang digunakan memberikan kedalaman dan keindahan pada pengalaman mimpi yang digambarkan dalam puisi.

Makna dan Penafsiran Ganda: Puisi ini memungkinkan banyak penafsiran. Di satu sisi, itu bisa dianggap sebagai pengalaman nyata dengan makna spiritual yang dalam. Di sisi lain, ini bisa diinterpretasikan sebagai representasi kenangan yang menggambarkan bagaimana orang yang kita cintai selalu hidup dalam ingatan kita.

Secara keseluruhan, "Mimpi" adalah puisi yang merenungkan kematian, kenangan, dan nasihat bijak yang dapat diberikan oleh orang yang sudah meninggal kepada mereka yang masih hidup. Ini menciptakan suasana yang penuh makna dan mendalam dalam sebuah mimpi yang indah.

Ali Hasjmy
Puisi: Mimpi
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.