Metu Cahyane Ati
Esih metu cahyane ati
Enyong esih kangen karo koen
Namung enyong ora bisa ngampiri
Nalika jarake adoh songko segoro kidul sing adoh mripate nek yen wis kepaten
Yen wis balik enyong bakal nyambut koen dadi penganten
2023
Catatan:
Puisi ini terhimpun di bawah judul besar: Kumpulan Ngomong Ngalor Ngidul Kang Thohir.
Analisis Puisi:
Puisi "Metu Cahyane Ati" karya Kang Thohir menggambarkan perasaan seorang individu yang merindukan seseorang yang sangat mereka cintai, tetapi tidak dapat mendekatinya atau bersamanya karena berbagai alasan. Puisi ini mencerminkan tema-tema seperti kerinduan, perasaan terhalang, dan harapan akan pertemuan di masa depan.
Kerinduan: Puisi ini secara jelas mengungkapkan rasa kerinduan yang mendalam. Kata-kata "enyong esih kangen karo koen" mencerminkan perasaan seseorang yang sangat merindukan kehadiran orang yang dicintai. Kerinduan ini mungkin sangat kuat dan menghantui hati individu tersebut.
Terhalang: Walaupun ada kerinduan yang mendalam, individu ini merasa terhalang untuk mendekati orang yang mereka cintai. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jarak geografis, situasi keluarga, atau kendala lainnya. Ungkapan "namung enyong ora bisa ngampiri" menggambarkan hambatan yang menghalangi keinginan untuk bersama.
Harapan Akan Pertemuan: Meskipun ada hambatan saat ini, puisi ini juga mencerminkan harapan akan pertemuan di masa depan. Ungkapan "nenek jarake adoh songko segoro kidul sing adoh mripate" mengisyaratkan bahwa meskipun terpisah saat ini, individu ini berharap akan bersatu dengan orang yang dicintai suatu hari nanti.
Cinta yang Kuat: Puisi ini menggambarkan cinta yang kuat dan membara. Meskipun terhalang, cinta ini tidak pudar, dan individu ini tetap setia dalam rasa kerinduannya.
Penganten: Kata "penganten" di akhir puisi mungkin mengacu pada pernikahan atau pertemuan yang sangat diharapkan di masa depan. Ini adalah puncak dari harapan dan kerinduan yang terus-menerus.
Secara keseluruhan, puisi ini menyampaikan perasaan kerinduan dan harapan yang mendalam dari seseorang yang merasa terhalang untuk bersama dengan orang yang mereka cintai. Ini adalah ungkapan perasaan yang kuat tentang cinta yang tahan uji meskipun terhalang oleh situasi.
Karya: Kang Thohir
Profil Kang Thohir:
- Kang Thohir merupakan nama pena dari Muhammad Thohir/Tahir (biasa disapa Mas Tair). Ia lahir di Brebes, Jawa Tengah.
- Kang Thohir suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD sampai masuk ke Pondok Pesantren. Ia menulis puisi, cerpen dan lain sebagainya.