Sumber: Catatan Suasana (1982)
Sumber: Luka Bunga (1991)
Analisis Puisi:
Puisi Cipanas karya Slamet Sukirnanto, meskipun dipublikasikan dalam dua buku yang berbeda yaitu "Catatan Suasana" (1982) dan "Luka Bunga" (1991), keduanya ditulis pada tahun 1970. Kedua puisi ini menawarkan pandangan yang mendalam dan berbeda tentang suasana di Cipanas.
Cipanas (1)
- Gambaran Alam dan Kedamaian: Puisi ini menggambarkan ketenangan alam di lereng bukit dengan gemercik air kali yang bening. Kehidupan ikan-ikan yang berenang di kolam mencerminkan keindahan dan ketenangan alam Cipanas.
- Pertanyaan dan Penantian: Penyair mengajukan pertanyaan retoris, "adakah yang kautunggu?" yang menyiratkan perasaan penantian atau pencarian yang mendalam. Ini bisa mencerminkan kerinduan atau harapan tersembunyi yang berada di balik ketenangan alam tersebut.
- Struktur dan Gaya Bahasa: Dengan struktur yang sederhana, puisi ini menggunakan bahasa yang lugas namun penuh dengan imaji alam yang kuat. Ini menekankan kontras antara ketenangan alam dan kegelisahan batin manusia.
Cipanas (2)
- Perubahan Suasana dan Kegelisahan: Berbeda dengan kedamaian di Bagian Pertama, bagian ini memperkenalkan angin sore yang "mengulur tangan" dan "menyeret sepi." Ada perasaan kehilangan dan ketiadaan cinta yang mendalam.
- Simbolisme: Penggunaan bunga, langit, dan lereng merimbun mencerminkan keindahan yang masih ada, namun diwarnai oleh kegelisahan yang menyusup. "Setangkai kegelisahan" yang diserahkan menyimbolkan perasaan tak menentu yang terus menghantui penyair.
- Kehidupan dan Aspirasi: Ada bocah dengan benang layang-layang dan lelaki dengan tambang angan-angan. Ini menggambarkan harapan dan impian yang melampaui kenyataan sehari-hari, namun juga menunjukkan kerapuhan dan ketidakpastian dalam mengejar aspirasi tersebut.
- Kontras dengan Bagian Pertama: Sementara Bagian Pertama lebih fokus pada kedamaian alam dan penantian, Bagian Kedua menunjukkan pergeseran ke suasana yang lebih gelisah dan penuh dengan pertanyaan eksistensial. Ini menandakan perkembangan emosional yang lebih kompleks dan mendalam.
Kedua puisi "Cipanas" menggambarkan dua sisi berbeda dari pengalaman manusia di tengah alam. Bagian Pertama menyoroti kedamaian dan ketenangan, sementara Bagian Kedua mengungkapkan kegelisahan dan pencarian makna yang lebih dalam. Melalui penggunaan imaji alam yang kuat dan simbolisme, Slamet Sukirnanto berhasil menangkap esensi dari perubahan suasana hati manusia dalam konteks keindahan alam Cipanas. Kedua puisi ini, meskipun berbeda dalam suasana, saling melengkapi dalam menggambarkan kompleksitas emosi manusia.
Karya: Slamet Sukirnanto
Biodata Slamet Sukirnanto:
- Slamet Sukirnanto lahir pada tanggal 3 Maret 1941 di Solo.
- Slamet Sukirnanto meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 2014 (pada umur 73 tahun).
- Slamet Sukirnanto adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.