Ada banyak jenis atap bitumen di pasaran, salah satunya atap bitumen CTI. Atap bitumen belakangan semakin diminati orang-orang karena tampilannya yang mewah dan tahan banting terhadap berbagai cuaca. Tertarik menggunakannya? Ketahui dulu cara pasang atap bitumen CTI berikut ini.
Apa Itu Atap Bitumen?
Bitumen sendiri adalah cairan aspal hasil persenyawaan hidrokarbon, hidrogen, sedikit sulfur, klor, dan oksigen. Sedangkan atap bitumen merupakan atap yang dibuat dari material dasar aspal atau bitumen. Karena material utamanya berupa aspal, atap bitumen juga disebut genteng aspal atau atap aspal.
Atap jenis bitumen diproses dengan teknik penekanan dan pemanasan yang tinggi. Selain itu, atap ini juga mengalami penyempurnaan menggunakan berbagai bahan yang sangat kokoh, seperti fiberglass, pasir batu, dan alga coating.
Karena karakteristik bahan dasar utama dan proses pembuatannya itulah, atap bitumen memiliki daya tahan yang sangat baik, fleksibel, dan tidak mudah patah. Anda tak perlu khawatir saat menggunakan atap ini, karena tahan air dan terdapat saluran udara untuk mengurangi pengembunan.
Salah satu merk atap bitumen yang populer yaitu CTI atau Corrugated Bitumen Tile Indonesia. Atap bitumen CTI umum diaplikasikan pada bangunan komersial dan hunian tinggal karena daya tahannya yang bagus terhadap cuaca ekstrem, serta suhu panas dan dingin.
Untuk mendapatkan manfaat perlindungan bangunan atau hunian Anda secara maksimal, pemasangan atap harus sangat diperhatikan. Berikut cara pasang atap bitumen CTI menggunakan underlayer yang tepat.
Cara Pasang Atap Bitumen CTI
Meski dilakukan oleh tenaga kontraktor bangunan atau tenaga ahli, namun sebagai pemilik bangunan hendaknya Anda juga paham cara pasang atap bitumen CTI sebagai panduan awal.
1. Memasang Multipleks dan Underlayer
Multipleks merupakan lapisan pertama dari atap bitumen CTI yang dipasang dari bawah ke atas dengan ketebalan minimal 9 mm. Setelah dipasang, tambahkan lisplang untuk melindungi multipleks dari air hujan.
Langkah selanjutnya yaitu memasang underlayer. Tahap ini juga butuh perhatian khusus, sebab beda sudut kemiringan atap beda pula bahan underlayer yang digunakan.
Berikut bahan underlayer berdasarkan kemiringan atapnya:
- Sudut kemiringan atap 45 derajat (standar) dapat menggunakan underlayment kertas aspal atau roofing felt
- Sudut kemiringan atap 5 - 15 derajat (landai) dapat menggunakan waterproofing membrane jenis torching dengan ketebalan sekitar 3mm.
- Sudut kemiringan atap 16 - 29 derajat (landai) dapat menggunakan underlayment geotextile.
- Pemasangan underlayer harus rapi dan mengikuti standar yang sudah ditentukan, supaya terhindar dari kebocoran atau kerusakan lainnya.
2. Memasang Starter CTI
Fungsi starter CTI adalah untuk menutupi celah bitumen dan meluruskan atap CTI. Starter CTI terdiri dari lembaran genteng CTI yang dipasang berderet secara horizontal di sekeliling penutup atap. Namun, HDPE protection film adhesive harus dibuka terlebih dulu sebelum atap CTI dipasang.
3. Memasang Genteng CTI
Setelah itu, barulah instalasi atap bitumen CTI yang dilakukan secara bertahap dari bawah ke atas menggunakan jenis overlap. Namun sebelum dipasang, potong setiap daun genteng bitumen sesuai ukuran.
Pemasangan genteng bitumen CTI pada atap dengan kemiringan lebih dari 15 derajat umumnya menggunakan cara dipaku. Gunakan minimal 4 buah paku untuk setiap lembar genteng. Paku harus menancap dengan tepat dan kuat di atas nat atau parit dari masing-masing genteng.
Anda bisa memanfaatkan benang untuk mempermudah pemasangan genteng bitumen yang lurus mengikuti nat. Setelah menyelesaikan setiap baris, pastikan Anda mengecek lagi genteng yang dipasang sudah lurus, rapi, dan tidak ada yang rusak.
Demikian penjelasan cara pasang atap bitumen CTI yang dapat menjadi pengetahuan awal Anda. Kebutuhan akan atap bitumen CTI berkualitas, lengkap, dengan harga terjangkau bisa Anda dapatkan di Depo Atap Citra Roofindo. Untuk informasi lebih lanjut dan penawaran spesial, hubungi kontak WhatsApp yang tersedia sekarang.