Puisi: Merindu dari Sudut Jendela (Karya Lalik Kongkar)

Puisi | Merindu dari Sudut Jendela | Karya | Lalik Kongkar |

Merindu dari Sudut Jendela



Sejenak termahu dalam lamun
Di sudut teras mengadah jauh
Pandang langit malam 
Tersentuh dalam khayal
Sendu melambai angan 

Terasa hangatnya sepi
Menepi di relung hati
Terpatri rindu sesak manuai
Terasa semu mata memandang
Nafas tersendak kaku

Karena merindu
Rindu bertabuh dalam benak
Sejenak larut dalam renung
Tengok jemari 

Sembari menghitung masa
Masa yang terlampaui
Pada kenangan yang tersematkan
Dari hulu ke hilir masa yang terangkum
Terangkum pada diary waktu

2023

Analisis Puisi:
Puisi "Merindu dari Sudut Jendela" karya Lalik Kongkar adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan merindu dengan menggunakan gambaran alam dan suasana. Puisi ini mengeksplorasi tema rindu dari sudut pandang yang introspektif, memberikan ruang bagi pembaca untuk merenungkan tentang perasaan yang mendalam.

Gambaran Alam dan Perasaan: Puisi ini menggunakan gambaran alam dan suasana untuk menciptakan perasaan merindu. Penggunaan kata-kata seperti "langit malam," "hangatnya sepi," dan "melambai angan" menciptakan suasana yang tenang dan melankolis, sesuai dengan perasaan merindu.

Keterhubungan dengan Alam: Deskripsi sudut teras dan pandangan langit malam menciptakan keterhubungan antara perasaan merindu dan alam. Hal ini dapat diartikan sebagai refleksi atas bagaimana alam dapat mencerminkan perasaan manusia.

Introspeksi dan Kenangan: Puisi ini menggambarkan proses introspeksi di mana pelaku puisi melihat kembali kenangan dan pengalaman yang telah terlewati. Penggunaan frasa "menghitung masa" dan "diary waktu" mengindikasikan bahwa pelaku puisi tengah merenungkan perjalanan waktu dan kenangan yang telah dijalani.

Hubungan Antar Bait: Teks puisi ini terdiri dari beberapa bait yang saling berhubungan dan membentuk narasi keseluruhan tentang perasaan merindu. Bait pertama menggambarkan suasana, bait kedua merujuk pada perasaan yang mendalam, bait ketiga dan keempat berbicara tentang keterhubungan dengan alam dan kenangan, dan bait terakhir menggambarkan introspeksi dan refleksi.

Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun mengesankan. Penggunaan kata-kata seperti "sendu," "hangatnya sepi," dan "tersentuh dalam khayal" menggambarkan perasaan secara visual dan emosional.

Puisi "Merindu dari Sudut Jendela" karya Lalik Kongkar adalah sebuah karya sastra yang menggunakan gambaran alam dan introspeksi untuk menggambarkan perasaan merindu. Melalui penggunaan kata-kata yang sederhana namun mengesankan, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keindahan dan kompleksitas perasaan merindu serta hubungannya dengan waktu dan kenangan.

Lalik Kongkar
Puisi: Merindu dari Sudut Jendela
Karya: Lalik Kongkar

Biodata Lalik Kongkar:
  • Lalik Kongkar. Pemerhati Pembangunan Desa, Minat Kajian Politik, Filsafat dan Sastra.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.