Sumber: Sandjak-Sandjak Muda Mr. Muhammad Yamin (1954)
Analisis Puisi:
Puisi "Cita-Cita" adalah sebuah puisi karya Muhammad Yamin, seorang sastrawan dan pahlawan nasional Indonesia. Puisi ini mengeksplorasi tema tentang cita-cita, alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Yamin menyajikan gambaran alam yang indah dan merenungkan tentang kehendak dan kuasa Tuhan dalam mengarahkan perjalanan cita-cita manusia.
Keharmonisan Alam: Puisi ini menggambarkan keharmonisan alam dengan bahasa yang lembut dan indah. Hari dan malam disajikan sebagai waktu yang teduh dan tenang, angin yang lembut dan laut yang tenang tanpa ombak. Deskripsi ini menciptakan gambaran alam yang damai dan indah, yang menggambarkan keindahan dan ketenangan lingkungan alami.
Cita-Cita Manusia: Penyair menyatakan tentang "keinginan" atau cita-cita yang mungkin dimiliki manusia. Mabuk ditarik dan hati tak senang karena merenungkan cita-cita yang gemilang dan tak terkira. Puisi ini menggambarkan ambisi manusia untuk mencapai hal-hal mulia dan menggapai cita-cita yang tinggi.
Ketidakpastian dalam Cita-Cita: Meskipun manusia memiliki cita-cita dan impian, puisi ini menyentuh tentang ketidakpastian dalam mencapainya. Meskipun ingin mencapai kegemilangan dan keindahan, manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Bahkan dengan ambisi yang besar, kita mungkin merasa tidak yakin tentang keberhasilan dan apakah cita-cita tersebut akan tercapai.
Hubungan Manusia dengan Tuhan: Puisi ini juga mencerminkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Penyair mempertanyakan apakah manusia menyadari bahwa hidupnya selalu dipimpin oleh Tuhan yang kaya dan berkuasa. Setiap bintang dipercayai untuk memberikan petunjuk dan tanda-tanda dari Tuhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kehadiran Tuhan dalam kehidupan dan pentingnya mengandalkan-Nya dalam mencapai cita-cita.
Puisi "Cita-Cita" karya Muhammad Yamin adalah sebuah karya yang indah yang menggambarkan tentang cita-cita, alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan bahasa yang lembut dan puitis, Yamin menciptakan gambaran alam yang harmonis dan merenungkan tentang ambisi dan ketidakpastian dalam mencapai cita-cita. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya memiliki cita-cita mulia dan ketergantungan manusia pada Tuhan dalam perjalanan hidupnya.
Puisi: Cita-Cita
Karya: Muhammad Yamin
Biodata Muhammad Yamin:
- Muhammad Yamin lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat.
- Muhammad Yamin meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta (dimakamkan di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat).