Puisi: Awan (Karya Muhammad Yamin)

Puisi "Awan" karya Muhammad Yamin adalah sebuah karya puitis yang indah, yang menggambarkan keindahan alam, cinta, dan kekaguman penyair terhadap ....
Awan


Angin bertiup menuju beta
Terus berhembus ke pihak utara
Membawa awan, bagaikan mutiara
Terang kulihat, kupandang nyata.

"Ayuhai awan, intan permata
Kemanakah tuan menurutkan udara
Berhanyut di awang padang kembara
Lalu sahaja, hamba bercinta?"

"Bolehkah beta badan berpesan,
Kepada kekasih, kandung katakan
Lipuran lama, laksana lukisan?"

"Perempuan perawan penuh parasan,
Terjunjung tinggi tetap tampakkan
Baiduri bernama Bukit Barisan".


Sumber: Sandjak-Sandjak Muda Mr. Muhammad Yamin (1954)

Analisis Puisi:
"Awan" adalah sebuah puisi karya Muhammad Yamin, seorang sastrawan dan pahlawan nasional Indonesia. Puisi ini menggambarkan keindahan alam, khususnya awan, dan mengekspresikan perasaan cinta dan kekaguman penyair terhadap alam dan kekasihnya. Melalui bahasa yang puitis dan deskripsi yang indah, Yamin menciptakan sebuah gambaran tentang keindahan alam dan cinta yang mendalam.

Keharmonisan Alam: Puisi ini memulai dengan gambaran tentang keharmonisan alam. Angin bertiup dari arah utara menuju penyair, membawa awan bagaikan mutiara. Deskripsi ini menciptakan gambaran tentang keselarasan alam, di mana angin berhembus dengan lembut dan membawa awan yang indah. Keselarasan ini memberikan perasaan tenang dan damai pada pembaca.

Dialog dengan Awan: Penyair berbicara dengan awan sebagai personifikasi alam. Dia memanggilnya dengan kata "tuan" dan "intan permata," mengekspresikan penghormatan dan kekagumannya terhadap keindahan awan. Melalui dialog ini, penyair menyampaikan perasaan cintanya kepada awan, yang mungkin melambangkan cinta dan rindu yang ia rasakan terhadap kekasihnya.

Cinta yang Romantis: Puisi ini mencerminkan perasaan cinta yang romantis dan puitis. Penyair menyatakan "hamba bercinta," menunjukkan rasa cinta yang dalam dan penuh rindu. Awan dijadikan perantara untuk menyampaikan perasaan cintanya kepada kekasihnya. Cinta yang diungkapkan dalam puisi ini tampak kuat dan tulus.

Perjumpaan Cinta: Penyair meminta izin kepada awan untuk menyampaikan pesan cintanya kepada sang kekasih. Dia ingin menyampaikan pesan-pesan lama yang penuh rindu dan kerinduan. Dialog ini menciptakan gambaran tentang perjumpaan cinta dan kerinduan yang tidak terbatas oleh jarak dan waktu.

Kekaguman terhadap Perempuan: Puisi ini juga mencerminkan kekaguman penyair terhadap perempuan. Perempuan digambarkan sebagai "perawan penuh parasan" yang tetap indah dan anggun dalam segala situasi. Penyair memberi nama perempuan tersebut sebagai "Baiduri bernama Bukit Barisan," yang melambangkan keindahan dan kemuliaan yang mengagumkan.

Puisi "Awan" karya Muhammad Yamin adalah sebuah karya puitis yang indah, yang menggambarkan keindahan alam, cinta, dan kekaguman penyair terhadap alam dan kekasihnya. Melalui bahasa yang puitis dan deskripsi yang hidup, Yamin berhasil menciptakan gambaran tentang harmoni alam dan ekspresi cinta yang romantis. Puisi ini menjadi representasi dari keindahan sastra Indonesia dan perasaan cinta yang mendalam yang menginspirasi para pembaca untuk menghayati kekaguman terhadap alam dan perasaan cinta yang tulus.

Muhammad Yamin
Puisi: Awan
Karya: Muhammad Yamin

Biodata Muhammad Yamin:
  • Muhammad Yamin lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat.
  • Muhammad Yamin meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta (dimakamkan di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat).

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Nyanyian AwanKetika hujan berhenti kau pun sudahi nyanyisebilah nada menggantung di sisi awanmatahari enggan mengusir gerimis pagiKembali sunyi menyanyi-nyanyi tanpa tariirama itu …
  • Kepada Awan Lewat Kepada sebuah awan lewat aku berkata: "Engkaulah sutra yang kembara bulu domba lembut putih rupa! Wahai, lindungilah matahari bagai bara kerna k…
  • Langit. Awan. AnginAda langit. Awan. AnginAlgojo Nero modernKultus orang seorangDupa pemujaanKemarau gugurkan daun-daunPepohonanCucu Yudas fitnahGarangnya sejarahSepinya. Kelelawar…
  • Memintal Awan sayap yang tumbuh pada tubuhku kaurenggut aku melepasnya satu-satu kauwarnai setiap perjalananku dengan bayang-bayang yang tak kupahami di mana pa…
  • Bulan Terbelah Awan di atas pemandian bulan terbelah awan. pelan di air tenang bayangan setangkup hitam melayar di sisi ikan ikan bulan terbelah awan. Surabaya, 2002Puisi…
  • AwanAngin bertiup menuju betaTerus berhembus ke pihak utaraMembawa awan, bagaikan mutiaraTerang kulihat, kupandang nyata."Ayuhai awan, intan permataKemanakah tuan menurutkan udaraB…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.