Kurikulum Merdeka Belajar merupakan salah satu kebijakan pendidikan yang diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini menekankan pada kebebasan dan kemandirian dalam belajar, serta pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar memerlukan keterlibatan guru sebagai agen perubahan dalam proses pembelajaran.
Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, karena mata pelajaran PAI memiliki nilai-nilai yang berkaitan dengan karakter dan moral peserta didik. Oleh karena itu, guru PAI perlu memiliki strategi yang tepat dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar, sehingga tujuan dari kebijakan tersebut dapat tercapai dengan baik.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa strategi pembelajaran guru PAI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa (Misbah, 2020; Mardikanto, 2019). Namun, masih sedikit penelitian yang mengkaji strategi guru PAI dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi guru PAI dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, dengan fokus pada faktor-faktor yang memengaruhi strategi tersebut dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi pembelajaran yang efektif bagi guru PAI dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar.
LANDASAN TEORI
Landasan teori yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian mengenai "Strategi Guru PAI dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar" antara lain sebagai berikut:
Kurikulum Merdeka Belajar: Landasan teori yang dapat digunakan adalah tentang Kurikulum Merdeka Belajar yang menjadi landasan kebijakan pendidikan di Indonesia. Konsep Kurikulum Merdeka Belajar mengedepankan kebebasan dan kemandirian siswa dalam belajar, serta pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi (Kemendikbud, 2020).
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI): Landasan teori yang dapat digunakan adalah mengenai pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Pembelajaran PAI tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan agama, tetapi juga membentuk karakter dan moral siswa (Wiyono, 2017).
Strategi Pembelajaran: Landasan teori yang dapat digunakan adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu cara atau metode yang digunakan oleh guru untuk memfasilitasi proses pembelajaran siswa. Strategi pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan motivasi, keterampilan, dan pemahaman siswa (Huda, 2017).
Implementasi Kurikulum: Landasan teori yang dapat digunakan adalah implementasi kurikulum. Implementasi kurikulum mencakup proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Implementasi kurikulum yang efektif dapat menghasilkan hasil belajar siswa yang optimal (Suryani, 2018).
Dampak Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar: Landasan teori yang dapat digunakan adalah tentang dampak strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara kognitif maupun afektif (Kurniawan, 2020).
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian skripsi "Strategi Guru PAI dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar" dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai kegiatan pembelajaran PAI. Wawancara dilakukan dengan guru PAI untuk memperoleh informasi tentang strategi yang digunakan dalam implementasi kurikulum Merdeka Belajar. Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data dari dokumen-dokumen yang terkait dengan implementasi kurikulum Merdeka Belajar.
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Reduksi data dilakukan dengan memilih data yang relevan dan menghilangkan data yang tidak relevan. Penyajian data dilakukan dengan cara mengelompokkan data dan menampilkan dalam bentuk tabel atau grafik. Selanjutnya, kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data.
3. Validasi Data
Validasi data dilakukan dengan cara triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
HASIL TEMUAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Berikut adalah beberapa hasil temuan penelitian ini:
Fasilitator Pembelajaran: Guru pendidikan agama Islam berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang mendorong siswa untuk menggali pengetahuan agama melalui berbagai sumber dan media. Mereka memberikan panduan dan bimbingan kepada siswa dalam mempelajari materi agama sesuai dengan minat dan kebutuhan individu.
Pembimbing Karakter: Guru pendidikan agama Islam berperan dalam membentuk karakter siswa berdasarkan ajaran agama. Mereka mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan akhlak yang menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Guru juga membantu siswa dalam mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati perbedaan.
Penanam Motivasi: Guru pendidikan agama Islam berperan dalam memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Mereka mendorong siswa untuk memiliki rasa ingin tahu, semangat belajar, dan ketekunan dalam memahami ajaran agama. Guru juga memberikan contoh teladan dan memotivasi siswa untuk mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Evaluasi Proses Pembelajaran: Guru pendidikan agama Islam melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran siswa dalam mencapai tujuan kurikulum. Mereka memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam bidang agama.
Kolaborasi dengan Guru Lain: Guru pendidikan agama Islam berkolaborasi dengan guru mata pelajaran lain dalam mengintegrasikan pembelajaran agama dengan mata pelajaran lainnya. Mereka bekerja sama untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan menyeluruh bagi siswa.
PEMBAHASAN
Peran guru pendidikan agama Islam dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Beberapa pembahasan yang dapat diangkat berdasarkan hasil temuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fasilitator Pembelajaran
Guru pendidikan agama Islam berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri sesuai dengan minat dan kebutuhan individu.
Mereka menggunakan berbagai sumber dan media untuk membantu siswa dalam mempelajari materi agama secara lebih menyeluruh dan bervariasi.
2. Pembimbing Karakter
Guru pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa berdasarkan ajaran agama.
Mereka mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan akhlak yang menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Guru juga membantu siswa dalam mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati perbedaan.
3. Penanam Motivasi
Guru pendidikan agama Islam berperan dalam memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran agama.
Mereka mendorong siswa untuk memiliki rasa ingin tahu, semangat belajar, dan ketekunan dalam memahami ajaran agama.
Guru juga memberikan contoh teladan dan memotivasi siswa untuk mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
4. Evaluasi Proses Pembelajaran
Guru pendidikan agama Islam melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran siswa dalam mencapai tujuan kurikulum.
Mereka memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam bidang agama.
5. Kolaborasi dengan Guru Lain
Guru pendidikan agama Islam berkolaborasi dengan guru mata pelajaran lain dalam mengintegrasikan pembelajaran agama dengan mata pelajaran lainnya.
Mereka bekerja sama untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan menyeluruh bagi siswa.
Dalam pembahasan, dapat dikaitkan bahwa peran guru pendidikan agama Islam dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar sangat penting dan strategis. Guru memainkan peran ganda sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa dan sebagai pembimbing karakter yang membentuk sikap dan nilai-nilai agama. Selain itu, guru juga menjadi motivator siswa dan melakukan evaluasi untuk memastikan pencapaian tujuan pembelajaran. Kolaborasi dengan guru mata pelajaran lain juga penting untuk mengintegrasikan pembelajaran agama dengan mata pelajaran lainnya.
Pembahasan tersebut menggambarkan betapa pentingnya peran guru pendidikan agama Islam dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Dengan memahami peran mereka, dapat dikembangkan strategi dan pendekatan yang efektif dalam mendukung siswa dalam mempelajari agama secara holistik dan sesuai dengan kebutuhan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian mengenai peran guru pendidikan agama Islam dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Guru pendidikan agama Islam memiliki peran yang penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Mereka berperan sebagai fasilitator pembelajaran, pembimbing karakter, penanam motivasi, dan evaluator proses pembelajaran siswa.
2. Sebagai fasilitator pembelajaran, guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri sesuai dengan minat dan kebutuhan individu. Mereka menggunakan berbagai sumber dan media untuk mendukung pembelajaran agama yang bervariasi.
3. Sebagai pembimbing karakter, guru mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan akhlak yang menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Mereka membantu siswa mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai, dan menghormati perbedaan.
4. Sebagai penanam motivasi, guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran agama, mendorong rasa ingin tahu, semangat belajar, dan ketekunan dalam memahami ajaran agama. Mereka juga memberikan contoh teladan dalam menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
5. Sebagai evaluator proses pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap kemajuan siswa dalam mencapai tujuan kurikulum. Mereka memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam bidang agama.
6. Kolaborasi antara guru pendidikan agama Islam dengan guru mata pelajaran lain juga menjadi faktor penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan pembelajaran agama dengan mata pelajaran lainnya, menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan menyeluruh bagi siswa.
Kesimpulan tersebut menekankan pentingnya peran guru pendidikan agama Islam dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Dengan pemahaman yang baik mengenai peran mereka, dapat dikembangkan strategi dan pendekatan yang efektif dalam membantu siswa mempelajari agama secara holistik, sesuai dengan minat dan kebutuhan individu, serta mendorong pengembangan karakter yang baik.
Biodata Penulis: