Puisi: Tragedi sebuah Antologi (Karya Hadi Utomo)

Puisi | Tragedi sebuah Antologi | Karya | Hadi Utomo |
Tragedi sebuah Antologi


Telah diterbitkan sebuah antologi
atas nama rakyat dan kaum pekerja
dengan tipografi cukilankayu tangan-tangan kekar
yang mengepal di atas jaketnya yang merah darah

Wahai bacalah. Berpuluh sajak-sajak durhaka
tentang dentam-dentam mesin pabrik
petani-petani miskin dan rakyat tertindas
serta seribu satu agitasi dan atheisma

Tapi pada suatu pagi
oleh seorang isteri
telah dicampakkan se-eksemplar antologi
hanya untuk membesarkan api


Sumber: Horison (Agustus, 1967)

Analisis Puisi:
Puisi "Tragedi sebuah Antologi" karya Hadi Utomo memiliki beberapa hal menarik yang dapat ditemukan, antara lain:
  1. Penggambaran antologi atas nama rakyat dan kaum pekerja: Puisi ini menggambarkan sebuah antologi yang diterbitkan atas nama rakyat dan kaum pekerja. Ini menunjukkan pengaruh dan pentingnya tulisan dan puisi sebagai sarana ekspresi bagi mereka yang tertindas atau memiliki sudut pandang kritis terhadap keadaan sosial-politik.
  2. Pencampakan antologi oleh seorang isteri: Puisi ini menyampaikan bahwa sebuah antologi dicampakkan oleh seorang isteri. Tindakan ini menunjukkan penolakan terhadap sajak-sajak dalam antologi tersebut dan mungkin merupakan perlawanan terhadap pemikiran atau gagasan yang diungkapkan dalam puisi tersebut.
  3. Sajak-sajak durhaka dan tema sosial-politik: Puisi ini mengacu pada sajak-sajak durhaka dalam antologi yang berbicara tentang mesin pabrik, petani miskin, rakyat tertindas, agitasi, dan atheisma. Ini menggambarkan bahwa puisi dalam antologi tersebut menyoroti isu-isu sosial-politik dan mengekspresikan ketidakpuasan terhadap ketidakadilan yang ada.
  4. Membesarkan api sebagai tindakan simbolis: Puisi ini mengakhiri dengan menyebutkan bahwa antologi tersebut hanya digunakan untuk membesarkan api. Hal ini dapat diartikan sebagai tindakan simbolis untuk menunjukkan penolakan terhadap gagasan dan pandangan dalam antologi tersebut, atau sebagai upaya untuk menyampaikan pesan kritis melalui tindakan yang ekspresif.
Secara keseluruhan, puisi ini menggambarkan konflik dan penolakan terhadap antologi yang mencakup sajak-sajak durhaka dan tema-tema sosial-politik. Puisi ini menyoroti peran tulisan dan puisi sebagai sarana ekspresi dalam menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap ketidakadilan.

Hadi Utomo
Puisi: Tragedi sebuah Antologi
Karya: Hadi Utomo

Biodata Hadi Utomo:
  • Hadi Utomo lahir pada tanggal 26 Januari 1939 di Pekalongan, Batang, Jawa Tengah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.