Puisi: Rasul Pusatku Rindu (Karya Zika Nurina Hikmayanti)

Puisi "Rasul Pusatku Rindu" memperlihatkan kekaguman dan keinginan yang tulus untuk bertemu dengan Rasulullah serta mencari syafaat dari beliau.

Rasul Pusatku Rindu


Hati ini mencintai insan bercahaya
Merindukan makhluk ciptaan tanpa noda
Mengucap kalimat bermakna
Untuk mengharap syafaatnya

Sukma merintih
Hati tertatih
Kudatangi untuk menenangkan hati
Kujalani untuk mengharap ridho Illahi

Ya Rasulullah
Besar harapku melihatmu
Saksi bisu dari bukti perjuanganku
Air mata dan lisan yang terus memanggilmu

Kulantunkan dengan nada indah
Obat rindu sekaligus penenang hati di saat resah
Manusia yang dirindukan
Cahaya penerang dalam kegelapan

Selasa, 6 Juni 2023

Analisis Puisi:

Puisi "Rasul Pusatku Rindu" karya Zika Nurina Hikmayanti adalah ungkapan rindu dan kecintaan yang mendalam terhadap Nabi Muhammad. Puisi ini memperlihatkan kekaguman dan keinginan yang tulus untuk bertemu dengan Rasulullah serta mencari syafaat dari beliau.

Cinta yang Murni dan Rindu yang Mendalam: Puisi ini mencerminkan cinta yang tulus dan rindu yang mendalam terhadap Nabi Muhammad. Penggunaan kata-kata seperti "cintai insan bercahaya" dan "merindukan makhluk ciptaan tanpa noda" menunjukkan penghormatan yang besar terhadap sosok Nabi.

Kerinduan Akan Syafaat dan Ridho Illahi: Penyair mengekspresikan kerinduan akan syafaat Nabi dan ridho dari Yang Maha Ilahi. Keinginan untuk mendapatkan syafaat dan ridho Allah melalui hubungan dengan Nabi diungkapkan sebagai harapan yang mendalam.

Harapan Bertemu dan Memandang Nabi: Puisi ini menggambarkan harapan besar untuk melihat Nabi, mengakuinya sebagai saksi dari perjuangan hidupnya, dan memanggil beliau dalam doa dan kekaguman yang tak terhingga.

Musikalitas dan Penenang Hati: Kekaguman dan rindu terhadap Nabi diungkapkan melalui nada yang indah dan sebagai obat penenang hati. Penggunaan kata-kata dan nada yang mengalun menunjukkan cara penyair merasakan ketenangan dalam merindukan sosok Nabi.

Cahaya dalam Kegelapan: Penutup puisi dengan frase "cahaya penerang dalam kegelapan" menggambarkan Nabi sebagai penuntun dan cahaya dalam hidup yang penuh tantangan.

Puisi "Rasul Pusatku Rindu" adalah ungkapan rindu, cinta, dan kekaguman yang mendalam terhadap Nabi Muhammad. Zika Nurina Hikmayanti berhasil merangkai kata-kata yang mengalir indah untuk mengekspresikan rindu yang mendalam terhadap Nabi serta harapan akan syafaat dan ridho Allah melalui sosok beliau. Puisi ini menciptakan suasana yang menenangkan, penuh dengan doa dan kekaguman yang tulus kepada Rasulullah.

Zika Nurina Hikmayanti
Puisi: Rasul Pusatku Rindu
Karya: Zika Nurina Hikmayanti

Biodata Zika Nurina Hikmayanti:
  • Zika Nurina Hikmayanti (sering dipanggil Zika) lahir pada tanggal 10 Maret 2004 di Pekanbaru. Sekarang ia menetap di Purbalingga, Jawa Tengah.
  • Saat ini Zika menempuh pendidikan di UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri, Purwokerto, mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Salman Pengelu-elu Salman terbungkuk pada punggung Lelaki nanar yang kehilangan diri Usia disandarkan di lingir kemah Menudungkan tangan pad…
  • Syahadat Inilah kesaksianku inilah pernyataan ku inilah ikrarku Laa ilaaha illallaah. Tak ada yang boleh memperhambaku kecuali Allah tapi nafsu terus memperhambaku Laa i…
  • Kudengar Adzan (Kepada Pembela Tanah Air) Kudengar adzan di waktu subuh Memuja Tuhan berharap lindungan, Suaramu menyebar benih yakinku tumb…
  • Doa Kepada Pemeluk TeguhTuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh Caya-Mu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam su…
  • Tahajjud Kita adalah kunang-kunang di gelap malam Menerangi rumah-rumah doa dengan  Segenggam cinta, Kita berbisik pada semesta, agar saat rembulan Terjaga dari tidurn…
  • Tarawih Yah, kita mulai percintaan ini dengan basmalah kita gurat di langit malam penuh bintang Saat semesta mendenyutkan ayat-ayat kerinduan Tentang kehadiran padang rembul…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.