Puisi: Jika Aku Jatuh Cinta (Karya Sayyid Qutb)

Puisi "Jika Aku Jatuh Cinta" karya Sayyid Qutb mengajak pembaca untuk merenungkan tentang cinta kepada sesama manusia dan cinta kepada Tuhan, serta ..
Jika Aku Jatuh Cinta

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang
melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak
melebihi cintaku pada-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak
berpaling dari hati-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang
merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku
merindukan surga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat
di sepertiga malam terakhir-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang
menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku
pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwa-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.

Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini
Dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.

Lapangkanlah dada-dada kami
dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan
bertawakal di jalan-Mu.

Analisis Puisi:

Puisi "Jika Aku Jatuh Cinta" karya Sayyid Qutb adalah sebuah ungkapan puitis yang menggambarkan hubungan antara cinta manusia dan cinta kepada Tuhan. Dalam puisi ini, Qutb mengajak pembaca untuk merenungkan tentang cinta kepada sesama manusia dan cinta kepada Tuhan, serta bagaimana keduanya saling terkait dan dapat memperkuat satu sama lain.

Cinta kepada Manusia dan Tuhan: Puisi ini dimulai dengan serangkaian doa kepada Tuhan, memohon agar cinta yang dirasakan terhadap seseorang tidak melebihi cinta kepada-Nya. Qutb menyampaikan keinginannya untuk mencintai seseorang dengan cinta yang memperkuat cinta kepada Tuhan, sehingga cinta kepada-Nya tidak tergeser atau terlupakan. Ini mencerminkan pandangan bahwa cinta kepada sesama manusia haruslah bersandar pada cinta kepada Tuhan sebagai pusatnya.

Perlindungan dari Ilusi Cinta: Qutb juga berdoa agar jika dia jatuh hati pada seseorang, hatinya tertaut pada Tuhan agar tidak terjebak dalam jurang cinta semu. Ini mencerminkan pemahaman bahwa cinta dunia seringkali sementara dan dapat menyesatkan, sehingga perlindungan dari-Nya diperlukan agar cinta kepada-Nya tetap menjadi prioritas utama.

Rindu kepada Tuhan: Doa-doa dalam puisi ini juga menggambarkan kerinduan kepada Tuhan sebagai kekasih sejati. Qutb menyatakan bahwa jika dia merindu, dia ingin merindu seseorang yang juga merindui syahid di jalan Tuhan, sehingga rindunya tetap terhubung dengan rindu kepada-Nya.

Kesetiaan kepada Tuhan: Puisi ini menegaskan kesetiaan kepada Tuhan di tengah kenikmatan cinta kepada sesama manusia. Qutb memohon agar kenikmatan cinta kekasih Tuhan tidak melampaui kenikmatan bermunajat dan beribadah kepada-Nya. Ini menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara cinta duniawi dan cinta spiritual.

Puisi "Jika Aku Jatuh Cinta" karya Sayyid Qutb adalah sebuah ungkapan spiritual yang mendalam tentang hubungan antara cinta manusia dan cinta kepada Tuhan. Dalam puisi ini, Qutb mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pentingnya menjaga kesetiaan kepada Tuhan di tengah kenikmatan dan tantangan cinta dunia. Dengan doa-doa yang dipenuhi rasa tawakal dan kesetiaan, Qutb mengilustrasikan hubungan yang harmonis antara cinta manusia dan cinta kepada Sang Khalik.

"Puisi: Jika Aku Jatuh Cinta (Karya Sayyid Qutb)"
Puisi: Jika Aku Jatuh Cinta
Karya: Sayyid Qutb
© Sepenuhnya. All rights reserved.