Puisi: Seolah Matamu (Karya Abdul Latiff Mohidin)

Puisi "Seolah Matamu" karya Abdul Latiff Mohidin mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana pandangan seseorang bisa mengubah persepsi dan ...

Seolah Matamu

matamu merenung
ke dalam kamar
kami yang gelap
meninggalkan
kesan abadi
kemerlapan bintang
remukan bulan
di mulut cangkir

kami pun
jadi mengerti
akan erti sinar itu
seolah matamu
tidak sampai terlalu
memandang hina
kami yang terkurung
dan terkutuk

Sumber: Passenger of Time (2011)

Analisis Puisi:

Puisi "Seolah Matamu" karya Abdul Latiff Mohidin adalah refleksi mendalam tentang pandangan dan makna yang ditinggalkan oleh mata seseorang. Melalui puisi ini, Latiff Mohidin mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana pandangan seseorang bisa mengubah persepsi dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan keadaan sekitar.

Struktur Puisi

Puisi ini dibagi menjadi dua bait:
  • Bait Pertama: Menjelaskan bagaimana mata seseorang merenung ke dalam kamar yang gelap, menciptakan kesan abadi dengan kemerlapan bintang dan remukan bulan.
  • Bait Kedua: Menggambarkan bagaimana orang yang terkurung dan terkutuk mulai mengerti makna dari sinar tersebut.

Gaya Bahasa

  • Metafora dan Simbolisme: Penggunaan metafora seperti "kemerlapan bintang" dan "remukan bulan" memberikan kedalaman makna pada pandangan mata tersebut, menciptakan gambaran visual yang kuat.
  • Imaji: Deskripsi tentang kamar yang gelap dan kesan abadi yang ditinggalkan oleh pandangan mata membantu pembaca membayangkan suasana dan merasakan emosi yang disampaikan.
  • Kontras: Kontras antara gelapnya kamar dan sinar dari mata menciptakan efek dramatis yang menekankan perubahan persepsi dan pemahaman.

Pandangan dan Perubahan Persepsi

  • Pandangan Mata: Mata yang merenung ke dalam kamar gelap adalah simbol dari pandangan yang dalam dan penuh makna. Pandangan tersebut tidak hanya melihat fisik, tetapi juga menembus hingga ke dalam jiwa dan pikiran.
  • Perubahan Persepsi: Pandangan mata tersebut membawa perubahan persepsi bagi mereka yang terkurung dan terkutuk. Mereka mulai mengerti makna dari sinar yang dilihat, mengubah cara mereka memandang diri sendiri dan keadaan mereka.

Kesan Abadi dan Makna Dalam

  • Kesan Abadi: Pandangan mata yang meninggalkan kesan abadi mencerminkan betapa kuatnya pengaruh pandangan tersebut. Ini menunjukkan bahwa pandangan mata seseorang bisa membawa perubahan mendalam yang bertahan lama.
  • Makna Dalam: Melalui pandangan mata, mereka yang terkurung dan terkutuk mulai memahami makna yang lebih dalam tentang kehidupan dan eksistensi mereka. Ini menunjukkan bahwa pandangan yang penuh kasih dan pengertian bisa membawa pencerahan.

Simbolisme Gelap dan Terang

  • Kamar Gelap: Kamar gelap adalah simbol dari ketidakpastian, ketakutan, dan keterkurungan. Ini mencerminkan keadaan mental dan emosional mereka yang merasa terkurung dan terkutuk.
  • Sinar Mata: Sinar mata adalah simbol dari harapan, pencerahan, dan pemahaman. Ini mencerminkan kekuatan pandangan yang bisa membawa perubahan positif.

Emosional

Puisi ini menyentuh berbagai lapisan emosi, dari ketakutan dan keterkurungan hingga harapan dan pencerahan. Ada rasa ketenangan dan pengertian yang datang dari pandangan mata tersebut, membawa perubahan dalam cara mereka melihat diri sendiri dan dunia sekitar.

Puisi "Seolah Matamu" karya Abdul Latiff Mohidin adalah puisi yang mengajak pembaca untuk merenungkan kekuatan pandangan dan makna yang ditinggalkan olehnya. Dengan gaya bahasa yang kaya dan simbolisme yang mendalam, puisi ini berhasil menciptakan narasi yang menggugah dan penuh makna. Pembaca diajak untuk melihat lebih dalam ke dalam diri mereka sendiri, merenung tentang bagaimana pandangan seseorang bisa membawa perubahan dan pemahaman yang lebih dalam. Puisi ini adalah cerminan dari kompleksitas emosi manusia dan bagaimana pandangan yang penuh kasih dan pengertian bisa membawa pencerahan dan perubahan positif.

Abdul Latiff Mohidin
Puisi: Seolah Matamu
Karya: Abdul Latiff Mohidin

Biodata Abdul Latiff Mohidin:
  • Abdul Latiff Mohidin lahir pada tahun 1941 di Lenggeng, Negeri Sembilan, Malaysia. Ia adalah seorang penyair, pematung, dan pelukis beraliran modernis.
© Sepenuhnya. All rights reserved.