Puisi: Pohon Kesayangan Burung-Burung Terbakar (Karya Frans Nadjira)

Puisi | Pohon Kesayangan Burung-Burung Terbakar | Karya | Frans Nadjira |

Pohon Kesayangan

Burung-Burung Terbakar



        ... bagaimana kau temukan bintik hitam biji
        mata di dalam tumpukan abu? Bagaimana hendak
        kau samakan cairan kuning itu dengan

lingkaran pucat di bawah pelupuk mataku?
Sampai saat terdengar suara gemertak ranting-ranting terbakar
aku tak sadar dari mana datangnya cahaya menyilaukan itu
        Ia tiba-tiba berdentam pecah seperti
        gumpalan api terhempas ke dalam terik.

Pohon kesayangan burung-burung terbakar.
Halilintar siang mengalirkan apinya
        sampai ke akar. Telur-telur!
        Telur-telur meletus
        Gugur jadi cairan mengental
        ke dalam racikan api.

Suara parau seseorang
menyusup ke denyar darahku:
"Robek lambungnya ia yang menyulutkan api!"

Tapi siapa?
Dalam udara panas tak ada yang mau mengacungkan
jarinya
Bahkan tak akan ada yang mau mengaku memiliki tangan. 


Sumber: Horison (September, 1990)

Frans Nadjira
Puisi: Pohon Kesayangan Burung-Burung Terbakar
Karya: Frans Nadjira

Biodata Frans Nadjira
  • Frans Nadjira lahir pada tanggal 3 September 1942 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.