Pohon Kesayangan
Burung-Burung Terbakar
... bagaimana kau temukan bintik hitam biji
mata di dalam tumpukan abu? Bagaimana hendak
kau samakan cairan kuning itu dengan
lingkaran pucat di bawah pelupuk mataku?
Sampai saat terdengar suara gemertak ranting-ranting terbakar
aku tak sadar dari mana datangnya cahaya menyilaukan itu
Ia tiba-tiba berdentam pecah seperti
gumpalan api terhempas ke dalam terik.
Pohon kesayangan burung-burung terbakar.
Halilintar siang mengalirkan apinya
sampai ke akar. Telur-telur!
Telur-telur meletus
Gugur jadi cairan mengental
ke dalam racikan api.
Suara parau seseorang
menyusup ke denyar darahku:
"Robek lambungnya ia yang menyulutkan api!"
Tapi siapa?
Dalam udara panas tak ada yang mau mengacungkan
jarinya
Bahkan tak akan ada yang mau mengaku memiliki tangan.