Puisi: Menuju Kemabukan (Karya Ari Setya Ardhi)

Puisi | Menuju Kemabukan | Karya | Ari Setya Ardhi |

Menuju Kemabukan


tiba-tiba saja aku ingin mengenang
dunia candu, membangkitkan syahwat
kekalahan manusia, sembari
memanggili nama asmara yang pernah
kau titipkan pada karaguan angan.
hanya deru pilu menampar jendela,
pintu terketuk desis angin yang
bebas berdesir, melepas janji
sabana di antara dosa-dosa udara
yang hanya mampu mencatat
keperihan tanpa berbatas.
duka tak terperi mengalunkan
pedih tiada bertepi
memeram dendam bersunyi

aku seperti terus saja
meneguk arak memabukkan
menghujam-hujam gelas meradang
tenggorokan, sementara botol-botol
yang pernah kau sodorkan
menjadi mata air bergelinjang
menggerit, hingga biografi kita
pecah, mengalirkan beling
yang sama-sama menciptakan luka
"aku titipkan benih-benih simalakalma kepadamu,"
kembali jerit abadimu menyeret
gerimis memasuki benak mendungku

Jambi, Juli 1999

Sumber: Passenger of Time (2011)

Ari Setya Ardhi
Puisi: Menuju Kemabukan
Karya: Ari Setya Ardhi

Biodata Ari Setya Ardhi:
  • Ari Setya Ardhi lahir pada tanggal 31 Mei 1967 di Jakarta, Indonesia.
  • Ari Setya Ardhi meninggal dunia pada tanggal 19 Februari 2006 di Jambi, Indonesia.
  • Selain menulis puisi, ia juga menulis cerpen, cerbung, dan esei budaya yang dimuat di berbagai media daerah dan nasional.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.