Puisi: Keheningan Menghirup Perlahan (Karya Abdul Latiff Mohidin)

Puisi "Keheningan Menghirup Perlahan" karya Abdul Latiff Mohidin menawarkan sebuah pengalaman membaca yang mendalam dan reflektif. Dengan gaya ...

Keheningan Menghirup Perlahan

keheningan menghirup perlahan
pasir-pasir halus antara kerikil
menghirup kabus menghirup angin
di sepanjang jalan pesisir

aku duduk di lantai rumah malam
mengingatkan kebebatan petintah-Mu
burung-burung yang terbang tertidur
daun-daun gugur bagai berserpihan batu

siapakah yang akan lahir di saat begini?
kiambang laut membiak di puncak rimba
gunung-gunung tumbuh di bawah kulit bumi
keheningan menghirup abadi di langit-Mu

Sumber: Passenger of Time (2011)

Analisis Puisi:

Puisi "Keheningan Menghirup Perlahan" karya Abdul Latiff Mohidin menawarkan sebuah pengalaman membaca yang mendalam dan reflektif. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengeksplorasi tema keheningan, alam, dan eksistensi.

Gaya Bahasa

  • Imaji dan Deskripsi: Puisi ini kaya akan deskripsi visual dan sensorik, dengan gambaran seperti "pasir-pasir halus antara kerikil," "burung-burung yang terbang tertidur," dan "daun-daun gugur bagai berserpihan batu." Gaya bahasa ini membantu menciptakan suasana tenang dan reflektif.
  • Metafora dan Simbolisme: Penggunaan metafora seperti "kiambang laut membiak di puncak rimba" dan "gunung-gunung tumbuh di bawah kulit bumi" menciptakan simbolisme yang mendalam, menghubungkan elemen alam dengan refleksi filosofis dan spiritual.

Keheningan dan Refleksi

Puisi ini mengeksplorasi tema keheningan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan introspeksi dan refleksi:
  • Keheningan: Menggambarkan keheningan yang menghirup perlahan menunjukkan bagaimana keheningan dapat menyelimuti dan mempengaruhi pengalaman kita. Keheningan ini menciptakan ruang untuk merenung dan berpikir tentang keberadaan dan hubungan kita dengan alam.
  • Lingkungan Alam: Elemen-elemen seperti pasir, kerikil, kabus, dan angin menciptakan latar belakang yang mendukung suasana reflektif. Alam menjadi cermin untuk keheningan dan kontemplasi yang mendalam.

Eksistensi dan Keseimbangan Alam

Puisi ini juga mengangkat tema eksistensi dan keseimbangan alam:
  • Pertanyaan Eksistensial: Penyair bertanya, "Siapakah yang akan lahir di saat begini?" Ini menunjukkan refleksi tentang proses kelahiran, penciptaan, dan perubahan dalam konteks waktu dan keheningan.
  • Fenomena Alam: Gambaran tentang "kiambang laut" dan "gunung-gunung tumbuh" menunjukkan kekuatan dan pertumbuhan yang terjadi dalam konteks alam yang lebih besar, serta hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan mereka.

Hubungan dengan Tuhan

Puisi ini juga menyentuh tema spiritual dengan referensi kepada Tuhan dan kekuasaan-Nya:
  • Kebesaran Tuhan: Mengingatkan kebesaran Tuhan melalui keheningan malam dan fenomena alam menciptakan rasa kagum dan penghormatan terhadap kekuasaan ilahi. Ini menghubungkan pengalaman pribadi dengan dimensi spiritual yang lebih besar.

Emosional

Puisi ini menyampaikan perasaan tenang dan mendalam melalui deskripsi yang detail dan reflektif:
  • Rasa Damai dan Ketenangan: Deskripsi keheningan dan alam menciptakan suasana damai yang mengundang pembaca untuk merenung dan meresapi keindahan serta kedalaman pengalaman manusia.
  • Keberagaman Emosi: Menggunakan elemen alam untuk mencerminkan perasaan penyair tentang keheningan dan eksistensi menciptakan campuran emosi yang meliputi rasa kagum, introspeksi, dan kedamaian.
Puisi "Keheningan Menghirup Perlahan" karya Abdul Latiff Mohidin adalah karya yang menyajikan keindahan dan kedalaman melalui gambaran alam dan refleksi spiritual. Dengan gaya bahasa yang penuh imajinasi dan simbolisme, puisi ini mengeksplorasi tema keheningan, eksistensi, dan hubungan dengan Tuhan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang keberadaan mereka dalam konteks alam dan spiritualitas, serta untuk merasakan kedamaian yang ditemukan dalam keheningan dan introspeksi.

Abdul Latiff Mohidin
Puisi: Keheningan Menghirup Perlahan
Karya: Abdul Latiff Mohidin

Biodata Abdul Latiff Mohidin:
  • Abdul Latiff Mohidin lahir pada tahun 1941 di Lenggeng, Negeri Sembilan, Malaysia. Ia adalah seorang penyair, pematung, dan pelukis beraliran modernis.
© Sepenuhnya. All rights reserved.