Puisi: Bintang di Tengah Gelap (Karya Rustam Effendi)

Puisi | Bintang di Tengah Gelap | Karya | Rustam Effendi | Béta melihat bintang/ sungguhpun bintang disungkup gelap/ Banyak bukan terbilang/ tetapi ..
Bintang di Tengah Gelap


Béta melihat bintang,
sungguhpun bintang disungkup gelap.
Banyak bukan terbilang,
tetapi satu yang béta lihat.

Ini 'kan jadi kasid
membawa kabar kepada béta,
bahwa hari 'kan baik.
Ketanda datang yang béta cinta.

Bintang menanam harap,
meneguh iman di dalam maksud,
Tidak darah tersirap,
jikalau dapat yang béta tuntut.

Tidak kelama lagi,
menyerlah Rina di pantai Timur.
Baru béta berhenti,
mendamba Samsu, pembawa makmur.

Sanan darahku diam,
dituang madu, mandian girang,
Sanan béta bernalam,
bermadah lagu, dibuai senang.

Sukar menahan sabar,
jikalau kuping mendengar keluh,
Jantung rasa terbakar,
melihat gelap, yang hilang suluh.

Bintang di tengah gelap,
sampaikan salam madahan kami:
Surya mari bercepat,
supaya ada "Cahaya Sami".


Catatan:
kasid = utusan.


Sumber: Puitika Roestam Effendi dan Percikan Permenungan (2013)

Analisis Puisi:
Beberapa hal yang menarik dari puisi "Bintang di Tengah Gelap" karya Rustam Effendi adalah:
  1. Simbolisme Bintang: Puisi ini menggunakan bintang sebagai simbol harapan dan kekuatan di tengah kegelapan. Bintang di sini melambangkan keyakinan dan harapan dalam menghadapi masa-masa sulit. Penggambaran ini memberikan nuansa positif dan optimis dalam puisi.
  2. Penciptaan Suasana Romantis: Puisi ini menciptakan suasana yang romantis melalui penggambaran Rina dan Samsu. Penyair mengungkapkan kegembiraannya dalam melihat kedatangan Rina di pantai Timur dan mendambakan kehadiran Samsu sebagai pembawa keberkahan.
  3. Makna Kasid: "Kasid" sering kali digunakan untuk menyampaikan kabar gembira atau pesan yang membawa kebahagiaan. Hal ini menunjukkan bahwa puisi ini memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan positif kepada pembaca.
  4. Harapan akan Cahaya: Puisi ini mengungkapkan harapan akan kehadiran "Cahaya Sami". Istilah ini bisa merujuk pada sosok atau kejadian yang membawa cahaya dan pemahaman yang lebih baik dalam kehidupan. Hal ini mencerminkan harapan akan perubahan yang lebih baik dan transformasi.
Puisi "Bintang di Tengah Gelap" karya Rustam Effendi mengandung simbolisme yang kuat dengan menggunakan bintang sebagai representasi harapan dan kekuatan di tengah kegelapan. Puisi ini juga menciptakan suasana romantis dan mengungkapkan harapan akan cahaya dan perubahan yang lebih baik.

Rustam Effendi
Puisi: Bintang di Tengah Gelap
Karya: Rustam Effendi

Biodata Roestam Effendi:
  • Rustam Effendi lahir pada tanggal 13 Mei 1903 di Padang, Sumatra Barat.
  • Rustam Effendi meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1979 (pada usia 76) di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.