Puisi: Aku Tidak Tahu (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Aku Tidak Tahu" karya Ali Hasjmy mencerminkan ketidakpastian dan keterbatasan pengetahuan sang penyair terhadap realitas yang terjadi di ....
Aku Tidak Tahu
persembahan untuk ulang tahun majalah Horison yang ke-31


Aku tidak tahu,
Apakah di hari Ultahmu, Horison,
Jakarta diguyur hujan,
Atau dibakar panas terik matahari,
Hatta rakyat jelata yang lalu lalang di jalan,
Bermandi hujan kedinginan,
Atau bermandi keringat kepanasan,
Mereka tidak punya payung,
Dan tidak punya kenderaan.

Aku tidak tahu,
Apakah di malam Ultahmu, Horison,
Kebakaran masih mengamuk di kotamu,
Membakar rumah-rumah kumuh,
Juga gedung-gedung pencakar langit,
Miliknya konglomerat,
Yang tidak pernah memikirkan nasib rakyat melarat,
Kendatipun hari-hari mereka meminum
Keringat dan darah rakyat jelata itu?

Aku tidak tahu,
Apakah di malam Ultahmu, Horison,
Jalan-jalan dan taman-taman di Jakarta,
Masih tetap dikuasai wanita tunasusila,
Apakah tempat-tempat lokalisasi mereka,
Masih ramai dikunjungi pria hidup belang,
Kemudian mereka menebarkan HIV dan AIDS
Ke rumah-rumah yang masih suci,
Hatta kematian bergentayangan,
Menerkam para pemuda dan gadis-gadis jelita?

Aku tidak tahu,
Apakah nomor Ultahmu, Horison,
Akan berisi puisi dan cerpen,
Yang melukiskan kehidupan nyata di Jakarta:
Ada orang yang bersuka ria
Di atas timbunan mayat rakyat jelata,
Ada gubuk-gubuk yang digusur,
Di atasnya kemudian dibangun gedung-gedung mewah,
Entah kepunyaan siapa?

Di hari Ultahmu, Horison,
Terlalu banyak pertanyaan
Kulemparkan kepadamu, Media Tercinta,
Karena aku memang tidak tahu.
Kalau kamu tidak sedia menjawab,
Simpan saja pertanyaanku ini
Dalam lipatan hatimu...!


Sumber: Semakin Terasa Kebesaran-Mu ya Allah (1997)

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Tidak Tahu" karya Ali Hasjmy merupakan sebuah karya sastra yang mencerminkan ketidakpastian dan keterbatasan pengetahuan sang penyair terhadap realitas yang terjadi di Jakarta, terutama pada hari ulang tahun (Ultah) Horison.

Ungkapan Keterbatasan Pengetahuan: Dari judul puisi, "Aku Tidak Tahu," sudah terlihat bahwa penyair menyadari dan mengakui keterbatasannya dalam mengetahui segala sesuatu yang terjadi di Jakarta, terutama pada hari Ultah Horison. Ungkapan ini menciptakan nuansa ketidakpastian dan kebingungan.

Rasa Empati Terhadap Rakyat Jelata: Puisi ini menciptakan gambaran tentang kondisi rakyat jelata di Jakarta yang mungkin harus menghadapi kondisi cuaca yang sulit, baik hujan maupun panas terik. Rasa empati terhadap rakyat jelata yang berjalan di jalan tanpa payung atau kenderaan menggambarkan kepekaan sosial penyair.

Kritik Terhadap Kondisi Kota: Ali Hasjmy menggunakan puisi ini sebagai sarana kritik terhadap kondisi kota Jakarta. Penggambaran kebakaran yang melanda, ketidaksetaraan, dan lokalisasi yang masih aktif menjadi sorotan penyair terhadap masalah-masalah sosial yang belum terpecahkan.

Puisi Sebagai Wujud Protes: Puisi ini dapat dianggap sebagai wujud protes terhadap ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang masih ada di masyarakat. Penyair menunjukkan rasa keheranannya terhadap keadaan di mana orang berbahagia di atas penderitaan rakyat jelata.

Bahasa yang Sederhana Namun Menyentuh: Bahasa yang digunakan oleh Ali Hasjmy tergolong sederhana, namun mampu menyentuh hati pembaca. Pilihan kata yang lugas dan deskriptif membantu penyair menyampaikan pesan kritiknya dengan jelas.

Pemberian Suara pada Kelompok Terpinggirkan: Melalui penggambaran kehidupan rakyat jelata dan keadaan sosial yang sulit, penyair memberikan suara pada kelompok terpinggirkan. Puisi ini dapat dianggap sebagai bentuk advokasi untuk menyuarakan hak dan kepentingan mereka.

Puisi "Aku Tidak Tahu" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan ketidakpastian dan kebingungan sang penyair dalam mengetahui realitas kompleks di Jakarta. Melalui ungkapan empati terhadap rakyat jelata, kritik terhadap kondisi kota, dan pemberian suara pada yang terpinggirkan, Ali Hasjmy menciptakan puisi yang mencerminkan kepedulian sosial dan keinginan untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap ketidakadilan.

Ali Hasjmy
Puisi: Aku Tidak Tahu
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Prof. Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Prof. Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.
© Sepenuhnya. All rights reserved.