Analisis Puisi:
Puisi "Seorang Pekerja Merenungi Meja" karya Ook Nugroho menggambarkan refleksi seorang pekerja yang merenungi arti kehidupan dan pengalamannya di tempat kerja, yang disimbolkan sebagai meja. Puisi ini menghadirkan gambaran tentang rutinitas, keterbatasan, dan kehampaan di lingkungan kerja.
Meja sebagai Metafora Kehidupan: Penyair menggunakan meja sebagai metafora kehidupan, merujuk pada rutinitas sehari-hari di tempat kerja. Meja disajikan sebagai sesuatu yang datar, tanpa perasaan, dengan "jurang-jurang terjal" yang melambangkan ketidakpastian atau bahkan kesulitan yang mungkin dihadapi dalam pekerjaan.
Keterbatasan dan Rutinitas: Puisi ini menggambarkan keterbatasan yang dirasakan di tempat kerja, dengan sedikit pilihan atau variasi dalam apa yang disediakan oleh meja tersebut. Kertas-kertas yang sudah penuh atau layar monitor yang sepi melambangkan keterbatasan dalam hal kreativitas atau kesempatan untuk berekspresi di lingkungan kerja.
Kehampaan dan Kebosanan: Meja kerja digambarkan sebagai sesuatu yang hampa dan monoton. Langit yang palsu, gelas minum, dan laci sempit yang tak menyimpan rahasia menggambarkan kehampaan dan kebosanan yang mungkin dirasakan di tempat kerja.
Kesimpulan tentang Kehidupan dan Kerja: Puisi ini mengarah pada kesimpulan bahwa kehidupan, khususnya dalam konteks pekerjaan, terasa terbatas dan datar. Penyair mencapai simpulannya bahwa dunia pada akhirnya hanyalah sebuah meja yang hambar, menyoroti kehampaan dan keterbatasan yang dirasakan di tempat kerja.
Puisi "Seorang Pekerja Merenungi Meja" karya Ook Nugroho menghadirkan gambaran kehidupan seorang pekerja di tempat kerja, melalui metafora meja yang datar dan hampa. Puisi ini menyoroti keterbatasan, kebosanan, dan kehampaan yang mungkin dirasakan oleh individu dalam lingkungan kerja, serta kesimpulan tentang kehidupan yang terasa monoton dan terbatas di tempat kerja.
Karya: Ook Nugroho
Biodata Ook Nugroho:
- Ook Nugroho lahir pada tanggal 7 April 1960 di Jakarta, Indonesia.