Sampah KotaKali Nongo
Malam-malam tanpa purnamaGulungan ombak hempaskan sampah kali Nongokembali ke pantai Selatan kering miskinTumbuhannya hanya pandan dan kaktus tanpa bungaEndang-Cipluk-Surti-Marnidari pelosok desa dan kampung-kampung kotatanah Jawamencari sentuhan airmenanti jilatan ombak
Debur ombak sepanjang hari sepanjang malamSampah kotaSampah kali Nongoterlempar ke pantai bersama ombakRaung sepeda motor sepanjang hari sepanjang malamrejeki penyambung nafas perempuan rantauSuami kebanggaan desa-desa melorotkan celana taninyaIbu jiwa desa ganti peran jadi induk semang garangPegawai menunggu jam pulang di ranjang orangAnak sekolah melepas rindu susu IbuPengangguran mencari arti ijazah dan bangku sekolahdan petugas gelap merogoh seribu rupiah seminggudari celana dalam Endang-Cipluk-Surti-Marniyang tak tentu hari tuanya
Pantai selatan kering miskintumbuhannya hanya pandan dan kaktus tanpa bungadi malam tanpa purnamaseorang lelaki mengetuk pintu kamarkudi hotel milik pemda
Percaya kurang percayalelaki pengetuk pintu percayabahwa ia punya wewenang menggeledahkerna ia pak guru adik lurahmungkin memang dipercaya tuk pinjam wewenang
Percaya kurang percayalelaki bergaya petugas tak percayabahwa ada sarjana perempuan kotamau tinggal di desa pantai kotor miskinTempat Endang-Cipluk-Surti-Marnimerayu nasib mengundang rupiah masuk desamembantu membangun gubuk jadi rumah gedongdan perempuan sarjana kota tak dipercayadikira pasirmengaku berpendidikan
Percaya kurang percayatamu salah ketuk Pak guru adik lurah agak percayabahwa perempuan kota berani sendiri di hotel pemdamemang sarjana tapi mungkin dari planet lainHarus digurui agar tak bertemandengan perempuan rantau pasir panasnanti dikira sama saja
Percaya kurang percayatamu pantai salah ketuk bergaya Rambo sangat percayabahwa sarjana perempuan sendiri di hotel pemdamasih perempuan jugaPasti butuh teman tidur barang semalam duamaka ditawarkannya kebaikan hati laki-lakisetengah memaksa mengajak bermain suami-istrisambil memaki dan mengutukperbuatan Endang-Cipluk-Surti-Marnidanketika mau tak mau Pak Rambo harus percayabahwa ia ditolakdikeluarkannya surat keputusan dan pernyataanbahwa perempuan sarjana berani sendiri di hotel pemdayang mau bergaul dengan desa pantai kering miskindan berteman dengan Endang-Cipluk-Surti-Marni"Pasti sarjana perempuan kurang normal!"
Percaya kurang percayaPak Rambo tamu pantai salah ketuk guru terhormat adik lurahselama tiga jammerayu sambil menakut-nakutimencoba memaksakan kehendakNafasnya anyir bunga-bangkai laparBadannya busuk bau bangkai tikus wirogyang hanyut bersama sampah kali NongoMulutnya pembuangan sampah terakhir seluruh kota jogyaSelama tiga jamperutku bergejolak gelombang laut selatandan aku muntah sambil membayangkanberapa kali sehariEndang-Cipluk-Surti-Marniharus menelan muntahnya sendiri
Debur ombak sepanjang hari sepanjang malamOnggokan pasir kering miskin kepanasanmencari sentuhan airmenanti jilatan ombakyang datang sampah kali nongoRaung sepeda motor sepanjang hari sepanjang malamBau badan Pak RamboBau badan laki-laki bermotorBau sampah kali NongoBAU!
Jogya, April 1988
Sumber: Horison (Februari, 1989)
Puisi: Sampah Kota
Karya: Saraswati Sunindyo
Biodata Saraswati Sunindyo:
- Saraswati Sunindyo lahir pada tanggal 4 Mei 1954 di Madiun, Jawa Timur, Indonesia