Retorika Politik
Kata-kata indah terucap dari mulut pemimpin
Dikemas rapi tersusun dalam melodi bahasa nan indah
Retorika politik menyulap opini membuta hati rakyat terlena
Menjadi rupa tak terpungkiri ditilik sempurna enak didengar
Janji manis diucapkan tak henti-hentinya
Memenangkan hati rakyat itulah metodenya
Namun realitas hanyalah fiktif belaka penuh kebusukan
Terkadang salah mengena sasarannya pun meleset
Retorika senjata ampuh bagaikan belati
Menjual visi misi di ruang publik tak ada artinya
Ingatlah kawanku engaku tak sendirian di kosmos ini
Kebaikan rakyat jangan terabaikan dilalui begitu saja
Retorika kosong penuh kebablasan merusak citra diri
Tak ada realitas di dalam hidupnya semuanya hanya penuh konsep
Rakyat menginginkan pemimpin yang konkrit
Berpidato panjang-panjang hanya mewartakan kebohongan
Mari kita pilih pemimpin ideal penuh tanggungjawab
Sikap nasionalisme peka terhadap rakyatnya
Kokohkanlah fondasimu jangan tergiur retorika politik
Semua hanya menguburkan fakta luluh lantak hati rakyat
2023
Analisis Puisi:
Puisi "Retorika Politik" karya Marianus Elki Semit adalah sebuah karya yang menggambarkan dengan tajam dan kritis fenomena retorika politik dalam konteks kehidupan politik modern. Melalui penggunaan bahasa yang lugas dan gambaran yang kuat, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dan realitas dari retorika politik yang seringkali mempengaruhi pandangan dan keputusan masyarakat.
Retorika Politik sebagai Alat Manipulasi: Penyair menggambarkan retorika politik sebagai alat manipulasi yang digunakan oleh para pemimpin untuk mempengaruhi pendapat dan sikap rakyat. Kata-kata yang indah dan janji manis disampaikan dengan penuh gaya untuk menarik simpati dan dukungan, meskipun realitasnya seringkali jauh dari harapan.
Kritik terhadap Kebusukan dalam Politik: Puisi ini menyoroti kebusukan dalam dunia politik yang sering kali tersembunyi di balik retorika yang indah. Penyair menegaskan bahwa janji-janji manis sering kali hanya merupakan fiktif belaka, dan retorika politik seringkali mengaburkan realitas yang sebenarnya.
Panggilan untuk Pemilihan Pemimpin yang Bertanggung Jawab: Penyair mengajak pembaca untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin. Pemimpin yang diinginkan adalah mereka yang memiliki tanggung jawab, peduli terhadap nasib rakyatnya, dan tidak terjebak dalam retorika politik kosong.
Penekanan pada Kebutuhan akan Kepedulian dan Kepedulian Nasionalisme: Puisi ini juga menekankan pentingnya sikap nasionalisme dan kepedulian terhadap rakyat dalam kepemimpinan. Penyair menegaskan bahwa kepentingan rakyat harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar alat untuk mencapai kekuasaan politik.
Dengan demikian, puisi "Retorika Politik" adalah sebuah puisi yang mengajak pembaca untuk lebih kritis terhadap retorika politik yang seringkali membingungkan dan memanipulasi. Melalui kata-kata yang tajam dan pemikiran yang dalam, penyair menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang bertanggung jawab dan peduli terhadap kepentingan rakyat.
Karya: Marianus Elki Semit
Biodata Marianus Elki Semit:
- Marianus Elki Semit berasal Loce, Reo Barat, Manggarai-Flores-NTT.
- Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di STFT Widya Sasana, Malang, Jawa Timur.