Puisi: Ramadhan Kali Ini (Karya Asep S. Sambodja)

Puisi "Ramadhan Kali Ini" mengungkapkan perjalanan spiritual seseorang dalam mencari kebenaran, kebersihan, dan kebahagiaan selama bulan Ramadhan.
Ramadhan Kali Ini

marhaban ya ramadhan
ingin kubasuh dosa-dosaku yang menumpuk
melekati diri

sudah berapa masa
aku memaling muka
sudah berapa kali
aku tak bisa menemui

ramadhan kali ini
aku bagai adam yatim piatu
tak kudengar lagi ayah mengimami
tak kulihat lagi ibu memasak nasi
di pagi buta
untuk sahur anak-anaknya

marhaban ya ramadhan
ingin kubasuh dosa-dosaku yang menumpuk
melekati diri

ingin kujalin cinta padamu
dan hanya padamu
kaulah kiblat sejatiku

ramadhan kali ini
ya allah
ingin kesebut namamu
ya allah

aku merasa aku berdosa padamu
aku debu yang kehilangan arah

ya allah
ramadhan kali ini
aku ingin setia
sekata

Kebagusan City, 19 Juli 2010

Analisis Puisi:
Puisi "Ramadhan Kali Ini" karya Asep S. Sambodja merupakan ungkapan perasaan yang mendalam tentang keinginan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah selama bulan suci Ramadhan.

Ungkapan Kerinduan dan Penyesalan: Puisi ini mencerminkan kerinduan yang mendalam akan kehadiran Ramadhan dan kehilangan figur keluarga yang berperan penting dalam suasana Ramadhan yang dulu. Ada rasa penyesalan dan kekosongan yang dirasakan karena tidak bisa merasakan kebersamaan yang sama seperti sebelumnya.

Pencarian Kebenaran dan Kebahagiaan: Penyair mengekspresikan keinginan yang kuat untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan menemukan kembali jalan yang benar dalam hubungan dengan Allah. Ramadhan dianggap sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang rusak dan menemukan kebahagiaan yang sejati.

Simbolisme Adam dan Ayah-Ibu: Dalam puisi ini, Adam dan ayah-ibu digunakan sebagai simbol kehilangan dan kesendirian. Adam yang yatim piatu menggambarkan kesepian dan kekosongan yang dirasakan penyair tanpa kehadiran orang tua, yang biasanya memimpin dan mendukung selama Ramadhan.

Kesetiaan dan Kiblat: Penyair mengekspresikan keinginan untuk setia dan bersatu dalam kepercayaan kepada Allah sebagai kiblat yang sejati. Ramadhan menjadi waktu yang penting untuk meneguhkan komitmen spiritual dan menemukan arah hidup yang benar.

Ekspresi Ketulusan dan Permohonan: Ungkapan "ya Allah" yang sering muncul dalam puisi menunjukkan permohonan yang tulus dan kerinduan yang mendalam kepada Tuhan. Penyair merasa berdosa dan kehilangan arah, namun dengan penuh harap, ia mencari ketetapan dan keberanian untuk tetap setia pada jalan yang benar.

Dengan demikian, puisi "Ramadhan Kali Ini" adalah puisi yang mengungkapkan perjalanan spiritual seseorang dalam mencari kebenaran, kebersihan, dan kebahagiaan selama bulan Ramadhan. Melalui bahasa yang sederhana namun mendalam, penyair berhasil menggambarkan kompleksitas perasaan dan aspirasi manusia dalam menemukan makna dan tujuan hidupnya dalam konteks spiritual.

Asep S. Sambodja
Puisi: Ramadhan Kali Ini
Karya: Asep S. Sambodja

Biodata Asep S. Sambodja:
  • Asep S. Sambodja lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1967.
  • Karya-karyanya banyak dimuat di media massa, seperti Horison, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, Jurnal Puisi dan lain sebagainya.
  • Asep S. Sambodja meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 9 Desember 2010 (pada usia 43 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.