Puisi: Mencoba Tidak Menyerah (Karya Asep S. Sambodja)

Puisi | Mencoba Tidak Menyerah | Karya | Asep S. Sambodja |
Mencoba Tidak Menyerah

"Kita harus tawakal," kata dokter.

ya Allah,
pucuk daun berayun-ayun ditiup angin
saat hujan menderas dalam gelap malam
terhuyung-huyung mengikuti angin
menahan hempasan angin
pastilah ia menahan sakit

"Dalam sisa hidup ini sebaiknya isilah dengan amalan yang baik," kata dokter

ya Allah,
dengan apa pohon itu berdiri?
karena apa ia tetap bertahan menahan amarah angin dan hujan?
bukankah karenaMu?
dan mengikuti kehendakMu?

"Kita harus siap menyambut kematian," kata dokter

ya Allah,
kenapa aku lahir?
kenapa aku hidup?
kenapa aku mati?
bukankah itu semua karenaMu?
apakah mempersiapkan kematian sama seperti mempersiapkan kelahiran?

Dokter,
terima kasih,
saya mau pulang sekarang juga!

Imogiri, Jogja, 17-19 September 2010

Asep S. Sambodja
Puisi: Mencoba Tidak Menyerah
Karya: Asep S. Sambodja

Biodata Asep S. Sambodja:
  • Asep S. Sambodja lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1967.
  • Karya-karyanya banyak dimuat di media massa, seperti Horison, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, Jurnal Puisi dan lain sebagainya.
  • Asep S. Sambodja meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 9 Desember 2010 (pada usia 43 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.