Puisi: Kuliah (Karya Karno Kartadibrata)

Puisi "Kuliah" karya Karno Kartadibrata adalah serangkaian puisi pendek yang menggambarkan suasana dan percakapan antara beberapa mahasiswa yang .....
Kuliah (1)


Lisa,
ayo naik sebentar ke bukit
kita kuliah jam tiga

Mata kuliah apa?
Botani

Di mana Idah dan Yayu?
Kemarin pulang
ke Sumedang

Di sana cemara tujuh
selalu siang hari
telah menunggu
di sana kita baca-baca buku

Siapa sekarang dosen?


Kuliah (2)


Saudara-saudara,
kita baca buku The Flora of Java
buka hal 100
nah


Kuliah (3)


Kuliah ini sangat panjang
dari
Harvard
Sorbonne
Sofia
Waseda
kita rebah-rebahan dululah

Sebentar,
apa paling penting menurutmu?
sistimatika tanaman
plasma nutfah?


Kuliah (4)


Kaudengar nyanyian?
Ah, itu hanya gumam

Astaga, Pak Rektor
mengapa ia ada di sini?

"Aku meninggalkan kampus seribu tahun
bersama buruh tambang dan penyelam
bertanya pada tanaman
binatang
mineral ......."


Kuliah (5)


Lisa,
ayo cepat sebentar lagi
satu bukit lagi
nanti kita kemalaman

1987

Sumber: Horison (Mei, 1989)

Analisis Puisi:
Puisi "Kuliah" karya Karno Kartadibrata adalah serangkaian puisi pendek yang menggambarkan suasana dan percakapan antara beberapa mahasiswa yang sedang berkuliah di alam terbuka, di atas bukit. Puisi ini menggambarkan suasana santai dan penuh keakraban antara para mahasiswa, serta menghadirkan topik-topik pembicaraan yang ringan namun mengandung refleksi tentang kehidupan dan alam.

Suasana Kuliah yang Tidak Konvensional: Puisi ini mencerminkan suasana kuliah yang tidak konvensional, di mana para mahasiswa berkuliah di alam terbuka, di atas bukit. Mereka tampak santai dan bebas, mencari tempat teduh untuk membaca buku dan berdiskusi.

Kegiatan Belajar di Alam Terbuka: Puisi ini menghadirkan gambaran tentang kegiatan belajar di alam terbuka, di bawah naungan cemara tujuh, yang memberikan kesan alami dan menyenangkan bagi para mahasiswa.

Pembicaraan Ringan dan Keakraban: Puisi ini mencerminkan pembicaraan yang ringan dan penuh keakraban antara para mahasiswa. Mereka bertanya-tanya tentang mata kuliah yang diambil dan keberadaan teman sekelas yang tidak hadir. Puisi ini menunjukkan ikatan persahabatan antara mereka.

Refleksi tentang Materi Kuliah: Meskipun suasana kuliah terlihat santai, beberapa bagian puisi menghadirkan pertanyaan tentang materi kuliah yang dibahas, seperti botani, sistimatika tanaman, dan plasma nutfah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun suasana kuliah tidak formal, tetapi para mahasiswa tetap mencermati materi kuliah.

Pesan Reflektif tentang Alam dan Kehidupan: Puisi ini menyisipkan pesan reflektif tentang alam dan kehidupan. Ada bagian yang menyiratkan perasaan keheranan terhadap kehadiran alam di sekitar mereka dan keindahan alam yang membuka wawasan tentang kehidupan.

Peran Dosen dan Pengetahuan: Puisi juga mencerminkan peran dosen dalam kuliah, terlihat dari pertanyaan tentang dosen yang mengajarkan mata kuliah tertentu. Pengetahuan dan bacaan juga menjadi perhatian penting dalam suasana belajar mereka di alam terbuka.

Puisi "Kuliah" karya Karno Kartadibrata menggambarkan suasana kuliah yang santai dan bebas di alam terbuka. Puisi ini mencerminkan keakraban antara para mahasiswa dan refleksi tentang kehidupan serta pengetahuan. Dengan gaya penyampaian yang ringan dan penggambaran suasana alam, puisi ini berhasil menghadirkan gambaran menarik tentang kehidupan dan proses belajar dalam lingkungan yang tidak konvensional.
Karno Kartadibrata
Puisi: Kuliah
Karya: Karno Kartadibrata

Biodata Karno Kartadibrata:
  • Karno Kartadibrata lahir pada tanggal 10 Februari 1945 di Garut, Jawa Barat.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • TenggelamTidakkah hatimu runtuhmengalir sungai di tengah kotajembatan tenggelam setengahnyadan toko rubuhdan bank rubuh.Bata demi bata tenggelamdan paling akhir jam.Diangkat setela…
  • YennyPagi-pagi Yenny mengetuk jendela'Jill', kita pergi ke kebun ArbenBerlari-lari lewat perduembun dan embun.Di muka terbentang hutandi bawah lembahKupegang lengannya'Di mana?'Set…
  • HongkongKelam di luar restoranterdengar sulingdan aliran sungaibisikan dalam tongkangGadis yang malang!mengayuh di tengah hujanikut arusterbawa malamNanti impian akan tiba jugakeli…
  • Di Mana?Kubawa kain brukat, rereng garutanbros, gelang dan kalung untukmuTok! Tok! Tok!"Siapa?""Buka, ini engkang"Namun sekarang kau telah tiadahanya lemarijam dindingtempat tidur …
  • KudaKuda putih yang sekali muncul dalam mimpiakan datanglah lagi di saat kematianku nanti?Kakinya basah sampai ke lututdi mulutnya basah sampai ke lututEntah ke mana dibawa mayatku…
  • RanjangSetiap malam betismuNaik ke tepi ranjangMenggigit selimut – laluMenyuruk di sampingkuKita pun jadi tidurMeskipun udara burukDi luar terus mengamukKemudian pagi datangDingin …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.