Puisi: Kudeta (Karya Asep S. Sambodja)

Puisi | Kudeta | Karya | Asep S. Sambodja |
Kudeta


ketika daud menjadi raja
ia berlaku adil
hukum ditegakkan,
politik bukan panglima
dan ia persiapkan sulaiman, anaknya
sebagai putra mahkota
karena sulaiman selalu berlaku adil

terhadap dua pihak yang bersengketa
sulaiman selalu memberi keputusan
yang bisa diterima kedua pihak
ia tidak memihak
sama sekali tidak

tapi, absyalum, anak sulung daud
tidak bisa terima
ia merasa sebagai anak pertama
sudah selayaknya jadi putra mahkota
lalu ia kerahkan warga desa dan kota
menghimpun kekuatan
melakukan konspirasi
untuk mengkudeta ayahnya sendiri

setelah pasukan siap
absyalum mengepung istana
meminta ayahnya bertekuk lutut
inilah kudeta pertama di dunia
yang dilakukan anak terhadap bapaknya

daud tak ingin tumpah darah di negerinya
ia tak ingin terjadi perang saudara
– perang keluarga
ia pun menyingkir ke pinggir
ke bukit zaitun

absyalum naik takhta
ia menjadi raja di yerusalem
pesta pora suka-suka
setiap saat

daud berduka
bukan karena kehilangan takhta
tapi mengingat rakyatnya
yang kian sengsara
di bawah kekuasaan anaknya

kursi itu panas, absyalum!

daud dan sulaiman
serta pengikut setia
kembali menghimpun kekuatan
untuk menyerbu yerussalem

istana dikepung
tapi absyalum kerahkan pasukan
perang saudara tak terbendung
banyak darah mengalir
dan absyalum tewas
dalam perang itu

daud kembali menjadi raja
hingga usia tak sanggup memikulnya
dan ketika daud mati
sulaiman sudah siap mengganti

kursi itu panas, sulaiman!


Sumber: Ballada Para Nabi (2007)

Asep S. Sambodja
Puisi: Kudeta
Karya: Asep S. Sambodja

Biodata Asep S. Sambodja:
  • Asep S. Sambodja lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1967.
  • Karya-karyanya banyak dimuat di media massa, seperti Horison, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, Jurnal Puisi dan lain sebagainya.
  • Asep S. Sambodja meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 9 Desember 2010 (pada usia 43 tahun).

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.