Kasih di Seberang Sana
O, malam. Kau di depan jendela
Kasihku di seberang sana
Suaranya dalam nyala hatiku
O, pulau jauh
membayang di cermin tua
Kasihku di seberang sana
mengadu sendu
jiwaku hampa
Wahai, kasihku di seberang sana
aku mengembara
mendengar nyanyian gemintang
antara waktu dan mauku
Mengapa sedumu bertanya dalam kalbuku?
Mendung, biarkan aku, tanpa cium
Kasihku di seberang sana
bisu tanpa tanya
Garis-garis langit, tersirat
dan bibir ini, kasih
mengucap salam duka
dalam kegaiban cinta
Di hutan belantara, gunung, lautan
dan lembah, berlagu
dalam gaung
cerminku retak
di malam putih
Musim bersanding
di telaga biru yang dingin
dan kau di depan jendela, kasihku
memejam mata
Mendung, biarkan aku, tanpa cium
sebelum panas menjalar
senyum di kaki langit pijar
melukai mimpi
yang sembunyi dalam hening mawar
Dalam hujan, guruh, petir
dan badai
kekasihku
kau pandang muka lukaku
dengan sayang
O, di seberang sana
kau singkap tirai
bersatu kita
dalam fana menggapai bumi ini
kukawini sepi
O, malam. Kau di depan jendela
ia datang merasuki dada
Kasih di seberang sana
mengetuk lagu dan ciumku
Kasih di seberang sana
terpisah sudah
1975
Sumber: Kebun di Belakang Rumah (1995)
Karya: Maman S. Tawie
Biodata Maman S. Tawie:
- Maman S. Tawie adalah salah satu sastrawan asal Kalimantan Selatan.
- Maman S. Tawie lahir pada tanggal 25 September 1957 di dusun Sei Tirik, desa Lokpaikat, kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
- Karya-karyanya dimuat di berbagai media massa seperti Horison, Pelita, Banjarmasin Post, Dinamika Berita, Radar Banjarmasin, Angkatan Bersenjata, Merdeka, Kompas, Suara Karya, Zaman, Eksponen, dan Berita Buana.
- Maman S. Tawie meninggal dunia pada tanggal 7 April 2014 (pada usia 56 tahun).