Puisi: Janji yang Terlupakan (Karya Marianus Elki Semit)

Puisi | Janji yang Terlupakan | Karya | Marianus Elki Semit |
Janji yang Terlupakan


Pemerintah Manggarai yang terhormat
Dalam tanganmulah harapan rakyat yang kini tergadai
Kini kau lupakan janjimu yang dulu kau ucapkan
Rakyatmu menunggu suatu harapan tak pasti

Problema di daerah ini terabaikan
Ekologi, kemiskinan, hingga pendidikan hancur lebur
Engkau hanya menikmati kebahagiaan di atas penderitaan rakyat
Sembari berleha-leha tertawa terbahak-bahak di kursi kenyamanan

Pendidikan di Manggarai semakin merana
Guru-guru kecewa, para murid berjalan tanpa kompas
Anggaran yang ada engkau gunakan demi kebutuhan pribadi
Pernyataan retorik belaka melumpuhkan hati rakyat

Lingkungan semakin memprihatinkan
Hutan ditebang, sungai dicemari oleh kotoran sampah tak terkendalikan
Kau hanya menunggu dan menunggu laporan keadaan rakyat di luar sana
Sungguh menyesal, tindakanmu mati di dalam sukma hingga akhir hayat

Sadarkah wahai engkau Bupati Manggarai
Engkau harus bertanggung jawab segala sikapmu yang absurd
Rakyat menunggu tindakanmu yang tegas dan tangkas
Bertobatlah..... jadilah pemimpin bermoral

Pemerintah Manggarai tolonglah
Jangan biarkan harapan rakyatmu hilang lenyap ditelan duka
Atasilah daerah ini yang penuh kebobrokan
Kita menginginkan kemakmuran dan kedamaian.........


2023

Analisis Puisi:
Puisi ini menggambarkan keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi pemerintahan di Manggarai yang tampaknya telah melupakan janji-janji mereka kepada rakyat. Pemerintah yang seharusnya menjadi harapan dan solusi bagi masyarakat, kini terlihat mengabaikan masalah yang ada.

Pendidikan, salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu daerah, terlantar dan berantakan. Guru-guru dan murid-murid mengalami kekecewaan karena kurangnya perhatian dan dukungan dari pemerintah. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan pendidikan, justru digunakan untuk kepentingan pribadi.

Selain itu, lingkungan di Manggarai juga mengalami kondisi yang memprihatinkan. Hutan ditebang secara sembarangan, dan sungai-sungai tercemar oleh sampah yang tidak terkendali. Pemerintah hanya menunggu laporan tanpa mengambil tindakan nyata.

Puisi ini mengajak pemerintah Manggarai untuk menyadari tanggung jawabnya dan mengubah sikap yang tidak tepat. Para pemimpin diharapkan untuk bertindak dengan tegas dan berintegritas, mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya.

Pemerintah Manggarai diminta untuk tidak membiarkan harapan rakyat lenyap dalam keputusasaan. Pemimpin harus menindaklanjuti janji-janji mereka dengan tindakan nyata yang mampu mengatasi berbagai masalah di daerah tersebut.

Kemakmuran dan kedamaian adalah harapan rakyat Manggarai. Dengan berlakunya perubahan yang positif dan pemerintahan yang bertanggung jawab, daerah ini dapat bangkit dari kebobrokan dan menuju masa depan yang lebih cerah.

Semoga puisi ini dapat menjadi suara yang menggugah kesadaran pemerintah Manggarai dan mendorong mereka untuk bertindak demi kepentingan rakyat. Mari bersama-sama membangun daerah ini menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua.

Marianus Elki Semit
Puisi: Janji yang Terlupakan
Karya: Marianus Elki Semit

Biodata Marianus Elki Semit:
  • Marianus Elki Semit berasal Loce, Reo Barat, Manggarai-Flores-NTT.
  • Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di STFT Widya Sasana, Malang, Jawa Timur.
© Sepenuhnya. All rights reserved.