Puisi: Jangan Cerita Kepergian (Karya Dorothea Rosa Herliany)

Puisi "Jangan Cerita Kepergian" karya Dorothea Rosa Herliany mengajak pembaca untuk menghargai setiap momen dalam hidup, memberikan perhatian dan ...
Jangan Cerita Kepergian

jangan cerita kepergian. kuncup dan
kepompong masih bertapa di bilik waktu.
tapi kelahiran selalu ada yang menunggu.

inilah taman buat kita: pagar-pagar terbuka,
langit yang terbentang--tanpa cakrawala.

tak ada yang tak butuh sentuhanmu. hingga
patung-patung dan rumput-rumput.

jangan cerita kepergian, sebelum mereka
tak ingin penunggu.

1993

Sumber: Nikah Ilalang (1995)

Analisis Puisi:

Dorothea Rosa Herliany, seorang penyair terkemuka Indonesia, selalu mampu menyentuh hati pembaca dengan kekuatan kata-katanya. Salah satu puisinya yang menonjol adalah "Jangan Cerita Kepergian," yang menawarkan renungan mendalam tentang kehidupan, harapan, dan ketakutan akan perpisahan. 

Tema

  • Kehidupan dan Harapan: Puisi ini berbicara tentang kehidupan yang penuh harapan, meskipun ada ancaman kepergian. Kehidupan diwakili oleh "kuncup dan kepompong" yang masih bertapa, menggambarkan proses pertumbuhan dan perubahan yang terus berlangsung.
  • Kepergian dan Ketakutan: Tema kepergian dan ketakutan akan perpisahan juga menonjol dalam puisi ini. Namun, penulis mengajak pembaca untuk tidak membicarakan kepergian tersebut, seolah-olah menekankan pentingnya fokus pada kehadiran dan momen-momen berharga dalam hidup.

Simbolisme

  • Kuncup dan Kepompong: Kuncup dan kepompong adalah simbol dari pertumbuhan dan transformasi. Mereka menggambarkan proses alami yang memerlukan waktu untuk berkembang dan mencapai bentuk yang sempurna.
  • Taman dan Langit: Taman dengan pagar terbuka dan langit yang terbentang tanpa cakrawala melambangkan kebebasan, potensi, dan peluang yang tak terbatas dalam hidup.
  • Sentuhan: Sentuhan melambangkan perhatian, kasih sayang, dan interaksi manusia yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hal-hal yang tampak tidak bernyawa membutuhkan sentuhan untuk memberikan makna dan kehidupan.

Makna dan Pesan

Puisi "Jangan Cerita Kepergian" mengajarkan kita untuk fokus pada momen-momen berharga dalam kehidupan dan menghargai proses pertumbuhan dan perubahan. Penulis menekankan pentingnya sentuhan, perhatian, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, puisi ini juga mengajak kita untuk tidak terlalu terburu-buru memikirkan kepergian atau akhir dari sesuatu, melainkan menikmati dan menghargai setiap momen yang ada.

Puisi "Jangan Cerita Kepergian" karya Dorothea Rosa Herliany adalah puisi yang penuh dengan renungan mendalam tentang kehidupan, harapan, dan ketakutan akan perpisahan. Melalui simbolisme yang kuat dan tema yang menyentuh, puisi ini mengajak pembaca untuk menghargai setiap momen dalam hidup, memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orang-orang di sekitar, serta menikmati proses pertumbuhan dan perubahan. Pesan utama dari puisi ini adalah untuk tidak terburu-buru membicarakan kepergian, melainkan fokus pada kehadiran dan kebahagiaan saat ini.

Dorothea Rosa Herliany
Puisi: Jangan Cerita Kepergian
Karya: Dorothea Rosa Herliany

Biodata Dorothea Rosa Herliany:
  • Dorothea Rosa Herliany lahir pada tanggal 20 Oktober 1963 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia adalah seorang penulis (puisi, cerita pendek, esai, dan novel) yang produktif.
  • Dorothea sudah menulis sejak tahun 1985 dan mengirim tulisannya ke berbagai majalah dan surat kabar, antaranya: Horison, Basis, Kompas, Media Indonesia, Sarinah, Suara Pembaharuan, Mutiara, Citra Yogya, Dewan Sastra (Malaysia), Kalam, Republika, Pelita, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Jawa Pos, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.