Analisis Puisi:
Puisi "Ismail dan Sumur Zamzam" karya Asep S. Sambodja memberikan gambaran legenda terkenal dalam sejarah agama Islam yang berfokus pada kisah Ismail, istri kedua Ibrahim, Hajar, dan penciptaan Sumur Zamzam. Kisah ini terangkum dalam puisi dengan menggambarkan perjalanan keluarga Nabi Ibrahim AS dalam menemukan air yang kemudian menjadi sumber Sumur Zamzam.
Kisah Keluarga Ibrahim, Sarah, dan Hajar: Puisi ini membuka narasi mengenai kondisi pernikahan Ibrahim dan Sarah yang tidak memiliki keturunan. Kondisi ini menyebabkan Sarah memberikan izin kepada Ibrahim untuk menikahi Hajar, seorang wanita yang telah lama membantu mereka. Lahirnya Ismail menjadi titik fokus kebahagiaan Ibrahim, yang kemudian menjadi pusat perhatiannya.
Konflik dalam Keluarga: Perasaan cemburu Sarah terhadap Hajar dan Ismail dijelaskan dalam puisi. Puisi ini menggambarkan permintaan Sarah agar Ibrahim menjauhkan Hajar dan Ismail dari dirinya karena tak tahan mendengar tangis bayi. Ibrahim dengan berat hati meninggalkan Hajar dan Ismail di tengah gurun.
Penciptaan Sumur Zamzam: Puisi mengeksplorasi momen dramatis di mana Ismail menangis karena lapar dan haus di tengah gurun. Hajar, yang tidak bisa memberikan ASI karena kekeringan, berusaha keras untuk mencari air dengan berlari antara bukit Shafa dan Marwah. Momen dramatis ini diakhiri dengan munculnya air Zamzam dari telapak kaki malaikat Jibril, yang membantu Hajar dan Ismail, serta menjadi sumber air yang mengalir hingga kini.
Simbolisme dan Keabadian: Penyair menegaskan keberlangsungan air Zamzam yang dianggap suci dalam sejarah Islam, yang terus mengalir hingga saat ini. Selain itu, puisi ini juga menunjukkan pentingnya air dalam kehidupan dan perjalanan sejarah umat manusia.
Puisi ini menghadirkan sebuah kisah legendaris yang memiliki nilai penting dalam sejarah Islam. Kisah Ibrahim, Hajar, Ismail, dan penciptaan Sumur Zamzam menjadi penekanan utama dalam puisi, memperlihatkan nilai kesabaran, keberanian, dan bantuan ilahi yang berkesinambungan hingga zaman sekarang.
Biodata Asep S. Sambodja:
- Asep S. Sambodja lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1967.
- Karya-karyanya banyak dimuat di media massa, seperti Horison, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, Jurnal Puisi dan lain sebagainya.
- Asep S. Sambodja meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 9 Desember 2010 (pada usia 43 tahun).