Indonesia Kehilangan Budayanya
Banyak orang pribumi pertiwi
Berambut pirang
Cinta negeri pun masih bimbang
Katanya cinta NKRI harga mati
Tapi takut sama bedil
Pada akhirnya menghianati negeri
Ikutan-ikutan adat asing
Adat negeri sendiri dianggap menyalahi
Menganggap budaya hanyalah mitos
Pacaran dianggap kewajaran
Sedangkan tak pacaran ketinggalan zaman
Itu adat dari mana, kawan?
Brebes, 19 April 2023
Analisis Puisi:
Puisi "Indonesia Kehilangan Budayanya" karya Kang Thohir menggambarkan perubahan budaya dan nilai-nilai tradisional di Indonesia yang terkikis oleh pengaruh asing dan modernisasi. Dalam puisi ini, Kang Thohir menyoroti dilema antara cinta akan tanah air dan identitas budaya dengan pengaruh budaya asing yang semakin meresap ke dalam masyarakat Indonesia.
Perubahan Budaya: Penyair menunjukkan bagaimana banyak orang Indonesia, yang seharusnya menghargai dan mempertahankan budaya asli mereka, malah tergoda oleh budaya asing. Penampilan fisik yang meniru budaya Barat, seperti rambut pirang, dijadikan simbol perubahan budaya yang terjadi di Indonesia.
Kehilangan Identitas: Puisi ini mencerminkan kekhawatiran akan kehilangan identitas bangsa akibat terlalu asimilasi dengan budaya luar. Budaya asli Indonesia dianggap ketinggalan zaman atau dianggap tidak relevan oleh sebagian masyarakat yang lebih memilih mengadopsi budaya asing.
Pertentangan Nilai Tradisional dan Modernitas: Pertarungan antara nilai-nilai tradisional dengan modernitas tercermin dalam puisi ini. Nilai-nilai seperti pacaran dianggap sebagai bagian dari modernitas, sementara tradisi dan adat istiadat dianggap kuno dan tidak relevan.
Ironi Nasionalisme: Penyair menyoroti ironi nasionalisme, di mana orang-orang mungkin mengklaim cinta pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) namun pada saat yang sama, mereka cenderung mengabaikan atau bahkan menyalahgunakan warisan budaya dan tradisi lokal.
Pertanyaan pada Akar Budaya: Di baris terakhir, penyair mengajukan pertanyaan yang menggugah pikiran, "Itu adat dari mana, kawan?" Pertanyaan ini mencerminkan keraguan akan nilai-nilai dan budaya yang diadopsi oleh masyarakat Indonesia, serta menekankan pentingnya kembali kepada akar budaya lokal.
Secara keseluruhan, puisi "Indonesia Kehilangan Budayanya" mengajukan refleksi mendalam tentang kompleksitas identitas budaya dan dilema antara modernitas dan tradisi di Indonesia. Puisi ini memicu pertanyaan tentang bagaimana masyarakat Indonesia memperlakukan dan mempertahankan budaya dan tradisi mereka di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang terus berlanjut.
Karya: Kang Thohir
Biodata Kang Thohir:
- Kang Thohir merupakan nama pena dari Muhammad Thohir/Tahir (biasa disapa Mas Tair). Ia lahir di Brebes, Jawa Tengah.
- Kang Thohir suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD sampai masuk ke Pondok Pesantren. Ia menulis puisi, cerpen dan lain sebagainya.