Puisi: Ibu Pertiwi Bersusah Hati (Karya Asep S. Sambodja)

Puisi "Ibu Pertiwi Bersusah Hati" karya Asep S. Sambodja menggambarkan perasaan keprihatinan dan kekecewaan terhadap situasi negara yang diwarnai ....
Ibu Pertiwi Bersusah Hati


seandainya duit rakyat yang dipakai studi banding anggota DPR itu
dipakai untuk membantu korban bencana alam di wasior, merapi, mentawai...
tentu akan meringankan beban mereka

seandainya rekening buncit yang berisi duit rakyat itu
dibagi-bagikan kepada korban bencana dimana-mana
tentu akan meringankan beban mereka...

seandainya pejabat tidak mengkorupsi duit rakyat
tentu ibu pertiwi tak bersusah hati begini....


Tanggulangin, Jogja, 30 Oktober 2010

Analisis Puisi:
Puisi "Ibu Pertiwi Bersusah Hati" karya Asep S. Sambodja merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan keprihatinan dan kekecewaan terhadap situasi negara yang diwarnai oleh korupsi dan ketidakpedulian terhadap rakyat dan bencana alam. Puisi ini menyoroti masalah sosial dan politik di Indonesia.

Kehilangan Dana untuk Kebijakan yang Salah: Puisi dimulai dengan menciptakan gambaran tentang dana publik yang digunakan untuk kegiatan yang mungkin tidak sebanding dengan urgensi bencana alam. Penggunaan dana untuk "studi banding anggota DPR" menyoroti kehilangan peluang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, dan menyiratkan kurangnya prioritas yang benar.

Dampak Korupsi dan Ketidakpedulian: Puisi dilanjutkan dengan menggambarkan bagaimana dana publik tersebut, yang seharusnya digunakan untuk mengatasi bencana alam, justru masuk ke "rekening buncit" pejabat. Ini merujuk pada tindakan korupsi yang merugikan rakyat dan mengabaikan kewajiban moral terhadap mereka yang menderita.

Akibat Merugikan dan Kehilangan Harapan: Puisi menyajikan pandangan alternatif yang diinginkan, yaitu jika para pejabat tidak melakukan tindakan korupsi. Ini menyoroti bahwa tindakan itu dapat merugikan Ibu Pertiwi dan rakyat, serta mengaburkan harapan untuk perbaikan yang lebih baik.

Pesan dan Makna: Puisi ini menggambarkan kekecewaan dan keprihatinan terhadap penggunaan dana publik yang tidak tepat serta tindakan korupsi di lingkungan pemerintahan. Pesan utamanya adalah perlunya integritas, tanggung jawab, dan empati dalam kepemimpinan. Puisi ini mengingatkan pembaca akan pentingnya mengutamakan kepentingan rakyat dan menghormati amanah yang diberikan oleh masyarakat.

Bahasa dan Gaya Penulisan: Puisi ini menggunakan bahasa yang lugas dan langsung dalam menyampaikan pesan yang kompleks. Gaya penulisan yang sederhana dan berfokus pada penyampaian pesan membuat puisi ini mudah dipahami oleh pembaca.

Konteks Sosial dan Politik: Puisi ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap tindakan korupsi dan ketidakpedulian dalam situasi sosial dan politik di Indonesia. Pengaruh terhadap masyarakat yang terdampak oleh korupsi dan kurangnya respons terhadap bencana alam menjadi sorotan dalam puisi ini.

Puisi "Ibu Pertiwi Bersusah Hati" karya Asep S. Sambodja adalah sebuah karya sastra yang mengungkapkan keprihatinan dan kekecewaan terhadap pengelolaan dana publik yang tidak tepat dan tindakan korupsi di Indonesia. Puisi ini menyoroti perlunya integritas dan tanggung jawab dalam kepemimpinan serta urgensi memberikan perhatian kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi bencana alam.

Asep S. Sambodja
Puisi: Ibu Pertiwi Bersusah Hati
Karya: Asep S. Sambodja

Biodata Asep S. Sambodja:
  • Asep S. Sambodja lahir di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1967.
  • Karya-karyanya banyak dimuat di media massa, seperti Horison, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, Jurnal Puisi dan lain sebagainya.
  • Asep S. Sambodja meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 9 Desember 2010 (pada usia 43 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.