Puisi: Hilang Harapan (Karya Okto Son)

Puisi "Hilang Harapan" karya Okto Son menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang berjuang dengan kecemasan tentang masa depan dan hilangnya ...
Hilang Harapan

'Ku bertanya dalam diamku, kemana akan aku pergi?
Aku ingin melihat tentang hidupku di masa yang akan datang
Namun yang kutemukan hanyalah harapan yang belum pasti

Hatiku cemas akan hidupku di masa yang akan datang
Aku tak mau memikirkannya lagi, namun ketika aku tak memikirkannya lagi aku tak akan mengetahui apa yang terjadi dalam hidupku

Semakin 'ku memikirkan masa depan hidupku, semakin banyak problem hidup yang kutemukan
Hatiku mulai bimbang, mengapa hidup harus seperti ini?
Di manakah kebaikan hidup ini?
Apakah ia telah pergi bersama dengan kecemasan hidupku?
Aku tak tahu dimana keberadaannya saat ini
Aku t'lah kehilangan harapan, karena kecemasan hidupku
Semoga ia tetap ada dalam hatiku, walaupun saat ini 'ku tak merasakan keberadaannya

2023

Analisis Puisi:

Puisi "Hilang Harapan" karya Okto Son menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang berjuang dengan kecemasan tentang masa depan dan hilangnya harapan. Melalui bahasa yang introspektif dan reflektif, penyair mengeksplorasi tema-tema ketidakpastian, kecemasan, dan pencarian makna dalam kehidupan.

Pencarian dan Ketidakpastian: Puisi dimulai dengan pertanyaan tentang arah dan tujuan hidup:

"'Ku bertanya dalam diamku, kemana akan aku pergi?"
"Aku ingin melihat tentang hidupku di masa yang akan datang Namun yang kutemukan hanyalah harapan yang belum pasti"

Pertanyaan ini mencerminkan keraguan dan kebingungan penyair tentang masa depan. Keinginan untuk memahami hidup di masa depan bertemu dengan ketidakpastian dan harapan yang tidak jelas, menggambarkan rasa tidak tahu dan keraguan yang mendalam.

Kecemasan dan Keraguan: Kecemasan tentang masa depan menjadi tema sentral:

"Hatiku cemas akan hidupku di masa yang akan datang"
"Aku tak mau memikirkannya lagi, namun ketika aku tak memikirkannya lagi aku tak akan mengetahui apa yang terjadi dalam hidupku"

Kecemasan ini menunjukkan ketakutan akan hal yang tidak diketahui dan perjuangan internal antara ingin mengetahui masa depan dan mencoba untuk hidup di masa kini. Penyair merasa terjebak dalam siklus pemikiran yang menyebabkan lebih banyak kebingungan dan kekhawatiran.

Peningkatan Masalah Hidup: Pemikiran tentang masa depan tampaknya membawa lebih banyak masalah:

"Semakin 'ku memikirkan masa depan hidupku, semakin banyak problem hidup yang kutemukan"

Hal ini mencerminkan perasaan bahwa terlalu banyak memikirkan masa depan justru memperburuk kecemasan dan menambah beban mental. Pemikiran tentang masa depan menjadi sumber masalah dan bukannya memberikan solusi atau ketenangan.

Pencarian Kebaikan dalam Hidup: Penyair mempertanyakan nilai dan kebaikan hidup:

"Hatiku mulai bimbang, mengapa hidup harus seperti ini?"
"Di manakah kebaikan hidup ini? Apakah ia telah pergi bersama dengan kecemasan hidupku?"

Pertanyaan ini menunjukkan perasaan kecewa dan kebingungan tentang mengapa hidup harus penuh dengan kesulitan. Penyair merasa kehilangan kebaikan dalam hidup, seolah-olah kebaikan itu telah hilang bersama dengan munculnya kecemasan.

Hilangnya Harapan: Perasaan putus asa dan kehilangan harapan menjadi klimaks dalam puisi:

"Aku t'lah kehilangan harapan, karena kecemasan hidupku"
"Semoga ia tetap ada dalam hatiku, walaupun saat ini 'ku tak merasakan keberadaannya"

Penyair merasa harapan telah hilang karena kecemasan yang mendalam. Namun, ada harapan kecil yang tersisa bahwa harapan tersebut masih ada di dalam hatinya, meskipun saat ini tidak terasa.

Puisi "Hilang Harapan" karya Okto Son dengan jelas menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang berjuang dengan kecemasan tentang masa depan dan rasa kehilangan harapan. Melalui penggunaan bahasa yang reflektif dan introspektif, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan ketidakpastian hidup dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan emosional. Puisi ini juga menggambarkan betapa pentingnya menemukan kembali harapan meskipun dalam keadaan yang penuh kecemasan, serta bagaimana harapan tersebut dapat menjadi penuntun dalam menghadapi ketidakpastian hidup.

Oktovianus Son
Puisi: Hilang Harapan
Karya: Okto Son

Biodata Okto Son:
  • Oktovianus Son saat ini aktif sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.