Puisi: Dongeng dari Depok (Karya Ook Nugroho)

Puisi "Dongeng dari Depok" karya Ook Nugroho menggambarkan kehidupan seorang individu yang memilih tinggal di kota yang sunyi, yang dianggapnya ...
Dongeng dari Depok (1)
: SDD

Lelah berjalan jauh
menyambangi kota-kota dan
benua bising ia putuskan akhirnya
tinggal menetap di pojok
sebuah metropolis yang masih
ada menyisakan sunyi untuk
seorang orang tua yang menganggur
seperti dirinya. Ia mengajak juga
bergabung ke rumahnya dekat senja itu
kerabat angin, kabut, pun gerimis
dan hujan. Mereka dikenalnya
dulu dalam kembaranya panjang
dan senyap ke alamat-alamat
rimba-raya aksara.

Inilah gaya hidup yang
sedari muda sudah diimpi-impikannya
sepenuh hasrat.

Dongeng dari Depok (2)

Tetangga-tetangga dekatnya
sering mendengar ia bercakap-cakap
dan bernyanyi-nyanyi dengan sepi
sampai jauh larut malam bahkan
kadang mendekat pada pagi.
Sahabat-sahabatnya angin dan rinai
gerimis membikin malam jadi semakin
ngelangut. Sesekali hujan turun
dengan dahsyatnya menimpali
perhelatan kudus itu dengan
bunyi-bunyian purba yang segera
saja mengingatkannya kembali pada
kidung putih yang kerap didengarnya
di masa-masa kanaknya dulu.

Dongeng dari Depok (3)

Pernah juga, tapi tak sering,
kedengaran ia bertengkar sengit
dengan sepi. Mungkin karena sesama
sepi ternyata juga banyak maunya
dan agak susah diaturnya,
atau semacam itulah.

Dan biasanya sehabis
pecah pertengkaran seperti itu
rumahnya yang memang
sudah sunyi jadi terlebih sepi
pula, jadi seperti tambah menjorok
menjauh ke lubuk kelam.
Tetangga-tetangganya yang
curiga pernah sangaja berindap-indap
mencoba mendekat kepingin
sekadar memastikan, mengetuk
dan menyeru-nyeru : "Tuan, tuan",
panggil mereka separuh cemas, "Tuan
masih ada, bukan?" dan dari dalam
rumah itu lantas saja terdengar
sahutan (jengkel sepertinya sebab
terusik) : "Sebentar, saya sedang keluar!"

Dongeng dari Depok (4)

Semenjak insiden itu
tetangga-tetangganya tak pernah
berani dan mau mengusiknya pula.
Mereka paham dan kini percaya
bahwa ia memang sudah tak
ada lagi. Ia telah terbebas merdeka
dari samsara kata. Telah purna aksara.
Ah, ia telah mencapai puisi. Moksa.

Analisis Puisi:

Puisi "Dongeng dari Depok" karya Ook Nugroho menggambarkan kehidupan seorang individu yang memilih tinggal di kota yang sunyi, yang dianggapnya masih menyisakan ruang bagi keheningan dan keberadaannya yang terasing. Melalui empat bagian puisi, penulis mengeksplorasi tema kesepian, kedamaian, dan pencarian makna hidup.

Keputusan Tinggal di Depok: Pembukaan puisi menggambarkan keputusan tokoh untuk menetap di kota Depok setelah lelah berjalan dan mengunjungi berbagai tempat. Pilihan ini diambil karena kota tersebut dianggapnya masih memiliki kesunyian yang cocok bagi kehidupan yang diinginkannya. Tokoh ini mengundang unsur-unsur alam seperti angin, kabut, gerimis, dan hujan untuk bergabung dengannya, menciptakan gambaran suasana yang tenang dan damai.

Interaksi dengan Alam dan Kesepian: Bagian kedua menyoroti interaksi tokoh dengan alam dan kesepian. Dia sering berbicara dan bernyanyi dengan kesepian, dan bahkan berdebat dengan kesunyian itu sendiri. Meskipun terjadi pertengkaran dengan kesepian, tetapi setelahnya rumahnya menjadi lebih sunyi dan dalam. Ini menunjukkan kompleksitas hubungan tokoh dengan kesepian dan interaksi yang terjadi.

Ketakutan Tetangga akan Kehilangan: Bagian ketiga menggambarkan ketakutan tetangga terhadap kehilangan tokoh. Mereka merasa curiga dan cemas saat rumahnya terasa semakin sunyi, hingga ada usaha untuk memastikan keberadaannya. Namun, respons tokoh yang jengkel menunjukkan bahwa dia lebih memilih menjaga privasinya dan tidak terganggu oleh tetangga.

Penerimaan akan Kesunyian: Bagian terakhir menunjukkan penerimaan tokoh akan kesunyian dan kehidupan yang tenang. Dia telah mencapai kedamaian dalam hidupnya dan merasa bebas dari segala keterikatan dunia. Pencapaiannya ini diibaratkan sebagai mencapai "puisi" atau "moksa", menunjukkan bahwa dia telah menemukan kedamaian batin dan makna hidup.

Puisi "Dongeng dari Depok" merupakan puisi yang menggambarkan perjalanan seorang individu dalam mencari kesunyian, kedamaian, dan makna hidup di tengah kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan. Melalui gambaran kehidupan sehari-hari dan interaksi dengan alam serta kesunyian, penulis berhasil menyampaikan pesan tentang penerimaan akan keadaan dan pencarian ketenangan batin.
Ook Nugroho
Puisi: Dongeng dari Depok
Karya: Ook Nugroho

Biodata Ook Nugroho:
  • Ook Nugroho lahir pada tanggal 7 April 1960 di Jakarta, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.