Puisi: Do'a dalam Taman Kota (Karya H.S. Djurtatap)

Puisi "Do'a dalam Taman Kota" karya H.S. Djurtatap menyajikan permohonan mendalam untuk pemulihan dan keharmonisan dalam konteks kehidupan yang ...
Do'a dalam Taman Kota

Tuhan
kembalikan wangi pada bunga
biar duri tak menusuk mata
kembalikan hati pada rasa
biar bumi tak jadi bencana

Tuhan
kembalikan ombakmu dalam deburku
amin.

Jakarta, 1986

Sumber: Horison (Oktober, 1988)

Analisis Puisi:

Puisi "Do'a dalam Taman Kota" karya H.S. Djurtatap adalah sebuah ungkapan doa yang mengharapkan pemulihan dan keharmonisan dalam konteks dunia yang kompleks dan beragam. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mencerminkan keinginan mendalam akan keseimbangan dan ketenangan dalam hidup, serta refleksi tentang hubungan manusia dengan alam dan Tuhan.

Tema dan Makna

  • Permohonan untuk Pemulihan dan Keharmonisan: Tema utama dari puisi ini adalah permohonan untuk pemulihan dan keharmonisan. Penulis memohon kepada Tuhan untuk mengembalikan "wangi pada bunga," "hati pada rasa," dan "ombak dalam deburku." Permohonan ini mencerminkan keinginan untuk memperbaiki dan mengembalikan elemen-elemen alami dan emosional ke keadaan semula yang harmonis.
  • Kontras antara Kesejukan Alam dan Bencana: Puisi ini menggambarkan kontras antara elemen-elemen alami yang penuh keindahan dan potensi bencana yang ada. Dengan memohon agar "durian tak menusuk mata" dan "bumi tak jadi bencana," penulis menyoroti perbedaan antara pengalaman positif dan negatif dalam hidup, serta keinginan untuk menjaga agar elemen-elemen alam tetap harmonis dan menyenangkan.
  • Keharmonisan dalam Konteks Personal dan Alam: Permohonan "kembalikan ombakmu dalam deburku" menunjukkan hubungan antara pengalaman personal dan alam. Penulis berharap agar ombak yang merupakan simbol kedamaian dan ritme alam, kembali ke dalam hidupnya, mengindikasikan bahwa keharmonisan alam berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan pribadi dan emosional.

Gaya Bahasa dan Struktur Puisi

  • Bahasa yang Sederhana dan Langsung: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung untuk menyampaikan pesan doa. Gaya ini memungkinkan pembaca untuk dengan mudah memahami dan merasakan kedalaman permohonan yang diungkapkan. Kesederhanaan bahasa memperkuat perasaan keinginan tulus dan ketulusan doa.
  • Penggunaan Metafora Alam: Penulis menggunakan metafora alam, seperti "wangi pada bunga," "duri," "ombak," dan "debur," untuk menggambarkan konsep yang lebih luas tentang keindahan, harmoni, dan tantangan dalam kehidupan. Metafora ini membantu menciptakan gambaran yang jelas tentang bagaimana elemen-elemen alami berhubungan dengan pengalaman manusia.
  • Struktur Doa yang Teratur: Struktur puisi mengikuti format doa dengan penggunaan frasa "Tuhan" yang diawali setiap permohonan. Struktur ini menekankan sifat formal dan religius dari puisi, serta memperkuat rasa kedekatan dan keintiman dalam permohonan yang disampaikan.

Makna Kontekstual

  • Keharmonisan dalam Konteks Urban: "Do'a dalam Taman Kota" dapat diartikan sebagai refleksi tentang kehidupan di lingkungan urban yang sering kali penuh dengan tantangan dan konflik. Taman kota, sebagai simbol tempat istirahat dan keindahan di tengah kesibukan kota, menjadi tempat yang ideal untuk memohon keharmonisan dan pemulihan.
  • Keharmonisan Personal dan Lingkungan: Puisi ini mencerminkan kebutuhan akan keharmonisan antara dunia internal (emosi dan rasa) dan dunia eksternal (alam dan lingkungan). Permohonan untuk mengembalikan elemen-elemen alam ke keadaan yang harmonis menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara pengalaman pribadi dan dunia di sekitar kita.
Puisi "Do'a dalam Taman Kota" karya H.S. Djurtatap menyajikan permohonan mendalam untuk pemulihan dan keharmonisan dalam konteks kehidupan yang kompleks. Dengan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini mengekspresikan keinginan untuk memperbaiki dan mengembalikan elemen-elemen alami dan emosional ke keadaan yang harmonis. Metafora alam yang digunakan memperkuat makna doa, sementara struktur puisi yang teratur menegaskan sifat formal dan religius dari permohonan yang disampaikan. Puisi ini merupakan refleksi tentang pentingnya keharmonisan dalam kehidupan personal dan lingkungan, serta keinginan untuk menemukan keseimbangan di tengah tantangan dan kompleksitas kehidupan modern.

H.S. Djurtatap
Puisi: Do'a dalam Taman Kota
Karya: H.S. Djurtatap

Biodata H.S. Djurtatap:
  • H.S. Djurtatap lahir pada tanggal 2 Juni 1947 di Payakumbuh, Sumatera Barat.
  • H.S. Djurtatap adalah seorang penulis puisi, cerpen, dan juga esai. Selain itu, ia juga berprofesi sebagai wartawan.
  • Karya-karyanya banyak dimuat di Harian Abadi, Harian Pedoman, Majalah Tribun, Harian Merdeka, Majalah Mimbar, Majalah Horison, dan lain sebagainya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.