Puisi: Di Beranda Masjid Kauman, Semarang (Karya Gunoto Saparie)

Puisi | Di Beranda Masjid Kauman, Semarang | Karya | Gunoto Saparie |
Di Beranda Masjid Kauman, Semarang


di beranda masjid kau pun seperti menunggu 
ketika malam telah sampai sepertiga
embun turun membersihkan dedaunan tua
sebelum kau melangkah menuju ruang wudu

sebentar lagi fajar putih akan tiba
sinar bulan pucat mencoba bertahan sunyi
ada beberapa kelelawar terbang entah ke mana
mengapakah kau tergagap membaca barzanji

dalam ruang temaram kau pun mencoba berdoa
bercakap-cakap lirih dengan tuhan sang pencipta
benarkah kau sampaikan duka cita penyair
benarkah kau panggul salib nasib berupa syair

di beranda masjid adakah kau pun masih menunggu
ketika kesiur angin menggugurkan dedaunan
benarkah cintamu membara dan rindu pelukan
benarkah kau terlelap sebelum subuh tiba waktu


2022

Gunoto Saparie
Puisi: Di Beranda Masjid Kauman, Semarang
Karya: Gunoto Saparie

Biodata Gunoto Saparie:

Gunoto Saparie lahir di Kendal, Jawa Tengah, 22 Desember 1955. Pendidikan formal yang ditempuh adalah Sekolah Dasar Negeri Kadilangu, Cepiring, Kendal, Sekolah Menengah Pertama Negeri Cepiring, Kendal, Sekolah Menengah Ekonomi Atas Negeri Kendal, Akademi Uang dan Bank Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang. Sedangkan pendidikan nonformal Madrasah Ibtidaiyyah Islamiyyah Tlahab, Gemuh, Kendal dan Pondok Pesantren KH Abdul Hamid Tlahab, Gemuh, Kendal.

Selain menulis puisi, ia juga mencipta cerita pendek, kritik sastra, esai, kolom, dan artikel tentang kesenian, ekonomi, politik, dan agama, yang dimuat di sejumlah media cetak terbitan Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, dan Prancis. Kumpulan puisi tunggalnya yang telah terbit adalah Melancholia (Damad, Semarang, 1979), Solitaire (Indragiri, Semarang, 1981), Malam Pertama (Mimbar, Semarang, 1996), Penyair Kamar (Forum Komunikasi Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Semarang, 2018), Mendung, Kabut, dan Lain-Lain (Cerah Budaya Indonesia, Jakarta, 2019), dan Lirik (Pelataran Sastra Kaliwungu, Kendal, 2020).

Kumpulan esai tunggalnya Islam dalam Kesusastraan Indonesia (Yayasan Arus, Jakarta, 1986). Kumpulan cerita rakyatnya Ki Ageng Pandanaran: Dongeng Terpilih Jawa Tengah (Pusat Bahasa, Jakarta, 2004).

Novelnya Selamat Siang, Kekasih dimuat secara bersambung di Mingguan Bahari, Semarang (1978) dan Bau (Pelataran Sastra Kaliwungu, Kendal, 2019) yang menjadi nomine Penghargaan Prasidatama 2020 dari Balai Bahasa Jawa Tengah.

Ia juga pernah menerbitkan antologi puisi bersama Korrie Layun Rampan berjudul Putih! Putih! Putih! (Yogyakarta, 1976) dan Suara Sendawar Kendal (Karawang, 2015). Sejumlah puisi, cerita pendek, dan esainya termuat dalam antologi bersama para penulis lain.

Puisinya juga masuk dalam buku Manuel D'Indonesien Volume I terbitan L'asiatheque, Paris, Prancis, Januari 2012. Ia juga menulis puisi berbahasa Jawa (geguritan) di Panjebar Semangat dan Jaya Baya. Ia pernah menjabat Pemimpin Redaksi Kampus Indonesia (Jakarta), Tanahku (Semarang), Delik Hukum Jateng (Semarang) setelah sebelumnya menjabat Redaktur Pelaksana dan Staf Ahli Pemimpin Umum Koran Wawasan (Semarang), Pemimpin Redaksi Radio Gaya FM (Semarang), Redaktur Pelaksana Tabloid Faktual (Semarang), Redaktur Pelaksana Tabloid Otobursa Plus (Semarang), dan Redaktur Legislatif (Jakarta). Kini ia masih aktif menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Info Koperasi (Kendal), Majalah Justice News (Semarang), dan Majalah Opini Publik (Blora).

Saat ini Gunoto Saparie menjabat Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT), Fungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wilayah Jawa Tengah, Ketua III Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jawa Tengah, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia ‘Satupena’ Jawa Tengah, dan Ketua Forum Komunikasi Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. Sebelumnya ia pernah menjabat Ketua Kelompok Studi Seni Remaja (KSSR) Kendal, Ketua Pelaksana Dewan Teater Kendal, Sekretaris Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Jawa Tengah, Wakil Ketua Ormas MKGR Jawa Tengah, Fungsionaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Sekretaris DPD Badan Informasi dan Kehumasan Partai Golkar Jawa Tengah, dan Sekretaris Bidang Kehumasan DPW Partai Nasdem Jawa Tengah.

Sejumlah penghargaan di bidang sastra, kebudayaan, dan jurnalistik telah diterimanya, antara lain dari Kepala Perwakilan PBB di Jakarta dan Nairobi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Penerangan, Menteri Luar Negeri, Menteri Lingkungan Hidup, Pangdam IV/ Diponegoro, dan Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Selebihnya Sunyiselebihnya adalah sunyisetelah gemuruh lautan di batin redaselebihnya malam hening cumatak ada kata-kata, angin pun hentiketika waktu pun lindapdetik-detik jam meni…
  • Bataspada batas kita harus setiatak melewati, tak berlebihantak menembus, meski hanya angantak mengeluh, memang inilah normapada batas kita menghormati semestaalam, bumi, dan langi…
  • Kabut Luruh di Baturadenketika kabut luruh di baturadenkau pun mungkin telah lelap namun di kemah ada tawa tertahanada suara lirih orang bercakapuntuk siapakah kata-kata iniun…
  • Alpakamar ini entah nomor berapaaku juga lupa di tingkat berapasiapakah pula yang membawakudan membiusku sampai bekuharuskah aku berhenti membacadan terus terjaga sampai subuhharus…
  • Telepondering telepon tengah malamadalah kejutan: rohku gemetarsiapakah yang ingin berkabar“halo, di sini nietzche”lalu telepon pun terputusdan mendadak aku jadi cemasseseorang tel…
  • Tlahab, Tanah Kelahirandi tanah ini aku menangis pertama kalidi rumah sederhana belum jadimenggema bersama azan subuhdi tanah ini aku bangkit dan jatuhdi antara kumandang ayat-ayat…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.