Puisi: Demikianlah, Kemarau Itu Telah Susut ke Balik Pintu (Karya Maman S. Tawie)

Puisi | Demikianlah, Kemarau Itu Telah Susut ke Balik Pintu | Karya | Maman S. Tawie |

Demikianlah, Kemarau Itu

Telah Susut ke Balik Pintu


kabut Mare
Katingan yang kehilangan senja
dan bianglala
Samba hampir tanpa cuaca

langit pucat pasi 

manakala dermaga Danum sunyi
adakah kau dengar
gema hutan terbakar
gemuruhnya di hulu hatiku
dan surya pun layu

sebelum embun Tewang pergi
ohoi, kilat mandau di matamu
menoreh dinding pagi
tapi sempatkah kau tahu
lelatu menghempas Ngaju
di utara sana
geleparnya adalah petaka

waktu pun bilur
membiru

demikianlah, kemarau itu
telah susut ke balik pintu
dan bayang-bayang hujan
pada cendawan
menyeru debu agar kembali ke tanah
menyeru jejakku agar kembali ke rumah


Sumber: Kalimantan dalam Puisi Indonesia (2011)

Maman S. Tawie
Puisi: Demikianlah, Kemarau Itu Telah Susut ke Balik Pintu
Karya: Maman S. Tawie

Biodata Maman S. Tawie:
  • Maman S. Tawie adalah salah satu sastrawan asal Kalimantan Selatan.
  • Maman S. Tawie lahir pada tanggal 25 September 1957 di dusun Sei Tirik, desa Lokpaikat, kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
  • Karya-karyanya dimuat di berbagai media massa seperti Horison, Pelita, Banjarmasin Post, Dinamika Berita, Radar Banjarmasin, Angkatan Bersenjata, Merdeka, Kompas, Suara Karya, Zaman, Eksponen, dan Berita Buana.
  • Maman S. Tawie  meninggal dunia pada tanggal 7 April 2014 (pada usia 56 tahun).

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Tanah MerahJalan di sanamenguak waktupada saat akuberkemastak ada nafsuhanya kasihTanah merah itumenyimpan wajah gelap, tertendatiada bising berserilenyap kembalidari mana engkaume…
  • Jauh di Sana Tempatku LukaJauh di sana tempatku lukaTerbaring bisu setia akan tibaBerlingkar pudar bayang sekilasHarap terkatup di ambang jenjangMenjelma hembusan tepi-tepi megaBer…
  • KampungkuGubuk-gubuk menggeletak malangsawah dan ladang rimbun ilalangaku menatap wajah-wajah resahyang tinggal lengangSahabat-sahabat perambah rimbasahabat-sahabat pendaki bukitme…
  • Nyanyian Dusunsiapa yang membebaskan langkahdari kesepian lembahsaat fajar menempa cuacajadi logam-logam cahayasiapa yang membekaskan penatdi keberdiaman langkan dan terataksaat an…
  • Malam Terluka di Pesisirsaat matahari terbanting dan terkapardi balik punggung senjakudengar risik kabar tentang malam yang terlukasejarah pun lantas menggeliatmengorak misteri sek…
  • Ibu TuaDi sudut kota malam-malam bergetarseorang ibu tuamemijat urat dan tulangrebah lunglaibetapa remuk isi dadamendekam tajamNyeri di tilam dan tambal bantaldatang anak menyeret …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.