Puisi: Aku Berjalan dengan Jantung Menyala (Karya Ahmad Nurullah)
Puisi | Aku Berjalan dengan Jantung Menyala | Karya | Ahmad Nurullah |
Aku Berjalan dengan Jantung Menyala
Keledai yang kini bersarang di dalam kepalamembuat aku lupaMengapa dulu kutersenyum menatapkau dengan jantung menyalaKetika kau tanam aku ke alam rahim ularDan tumbuh di kandang kawanan sapi dan anjing liar
Terhuyung aku berjalan disihir kobaran api bulanBerliur lidahku oleh rayuan ular yang berdandan elokdengan sanggul kembang. Melenggang genitMenyulap api menjadi seguci anggur ketan
Dalam catatan yang terukir dalam kedalaman air lauttertulis sebaris huruf-huruf merah:Telah beberapa kali aku bolos pergi ke surga
Dan jantungku yang kini kuperas menjadi selempeng bajaMembuat langit berkedip dan melempar sari kuntum bungaSekarang aku berjalan tanpa kaki tanpa perut dan tanpa kepalaAku berjalan lagi dengan jantung yang menyala
Kepada engkau yang duduk bersila di kelopak mawarLewat pusar semesta sekarang aku melenggang pulangJamulah aku dengan buah anggur yang kaupetik ' dan senyuman
Sumber: Horison (Oktober, 1989)
Puisi: Aku Berjalan dengan Jantung Menyala
Karya: Ahmad Nurullah
Biodata Ahmad Nurullah:
- Ahmad Nurullah (penulis puisi, cerpen, esai, dan kritik sastra) lahir pada tanggal 10 November 1964 di Sumenep, Madura, Indonesia.