Tragedi
Setelah lampu kaupadamkan
bening mata ikan dapatkah kautangkap
langit berdandan dengan seribu kunang-kunang
bergetar dalam gelap. Menunjuk ke dalam matamu
dengan jarum bianglala. Menikam ke dalam kelam
dengan kilat mata pisau yang diasah batu-batu
perihmu. Dapatkah kautangkap geleparnya?
Setelah jala kautebarkan
hujan tak henti-hentinya bercakap
dengan bumi. Langit mengurung sepi
menyaksikan sebuah negeri ditinggalkan penghuninya
dengan iringan panjang menatap salju turun
sepanjang bukit-bukit gundul, menatap
badai turun sepanjang pantai. Kulihat
Tuhan pun di sana meremas jari jemarinya.