Puisi: Teater (Karya Melki Deni)

Puisi | Teater | Karya | Melki Deni |
Teater


Di Plaza de España gedung-gedung tak bosan menabung kisah,
Jalan-jalan pun tak jenuh menghitung langkah kaki, seperti penyair yang menarik masa depan, menyelam samudra, dan memecahkan misteri.

Di Plaza de España kau tak ingin tua dalam cerita;
tak ingin tuntas dalam sejarah; tak ingin berkata banyak, kecuali menciptakan seni, seperti sutradara teater.

"Teater bukan hanya seni menyalin, meniru, mencaplok fragmen, tetapi juga seni menciptakan keheranan. Kalau kau tidak mampu menciptakan keheranan, kau hanya menjadi penonton teater. Dengan menjadi yang lain, kau bisa menciptakan keheranan. Keheranan adalah yang abadi, bukan?" katamu siang itu di sebuah Cafetaria.

Sementara langit tak pernah pejam,
Waktu tak berlari, tidak juga lekang dari sejarah. Dingin pun menggigilkan rindu, tapi kita tak pernah dikepung sepi.


Madrid, Musim dingin, 9 Februari 2023

Puisi Melki Deni
Puisi: Teater
Karya: Melki Deni

Biodata Melki Deni:
  • Melki Deni adalah mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT.
  • Melki Deni menjuarai beberapa lomba penulisan karya sastra, musikalisasi puisi, dan sayembara karya ilmiah baik lokal maupun tingkat nasional.
  • Buku Antologi Puisi pertamanya berjudul TikTok. Aku Tidak Klik Maka Aku Paceklik (Yogyakarta: Moya Zam Zam, 2022).
  • Saat ini ia tinggal di Madrid, Spanyol.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Menata Isi AlmariMemandang almari berdiri kokohDekati dan buka tertampaklah kekacauanButuh keluangan menata Tak hanya menggamitPun kalbuButuh keluangan menata keluasanLaksana …
  • Jemari, Etika Bahasa TubuhLihat arah kutunjuk, Pandang ke mana ujung jempol iniKausematkan tanda cintamuJari manisku melingkar pasada Saat rekatkan retakKelingking kita t…
  • ParfumParfum favoritkuBukan yang menyengatLebih ke segarkan aromaMenguar ciptakan relaksasiNilam, kesturi, kopiAlamiah berkelasRedam gejolak tanpa rasa kastaBebaskan beban pikirKha…
  • Zikir Anak KekinianDunia terbalikZikir jadi pikirTontonan jadi tuntunanPengaruh media makin pelikAnak kekinianTuruti tontonanJadikan tuntunanSalah asuhanSlebew, anjay, anjir, kiw-k…
  • Penjara SuciNak, bukan kami membuangmuBiarkan engkau bertahun di tempat terasingTahan sesak perihal renjanaTempatkan kalian di penjara suciNak, asa tersibak Penuhi rasa membun…
  • Riuh Kicau KutilangBurung kutilang di dahan jambuRiuh kicau beraduJadi momen perhatian kitaKatamu mereka pada kompromiMembicarakan perihal tahun baruBisa jadi tentang presiden baru…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.