Puisi: Suluk Komputer (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Suluk Komputer" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan perjalanan spiritual seseorang melalui penggunaan komputer sebagai metafora untuk ...
Suluk Komputer

setelah hari-hariku habis dalam disket
apa yang kaudapatkan pada layar komputer
kecuali isyarat, setitik cahaya tuhan
memanggil berjuta kata dan bilangan
dari dalam sumur jiwamu

kaususun kata demi kata padi layarmu
kaujumlah bilangan demi bilangan dalam lotusmu
kauhabisi dirimu kembali jadi setitik atom cahaya
tak bisa lagi kaujamah dan kaubaca

dengan komputer kau bermain cahaya
kauduga tuhan tak terlibat di sana
padahal hakikat cahaya
dari sang maha cahaya asalnya

kecuali isyarat tuhan
segalanya tak ada
kecuali yang telah dititahkan
segalanya tak kan tercipta

1992

Sumber: Sembahyang Rumputan (1996)

Analisis Puisi:

Puisi "Suluk Komputer" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan perjalanan spiritual seseorang melalui penggunaan komputer sebagai metafora untuk pencarian makna dan hubungan dengan keilahian.

Penggunaan Komputer sebagai Metafora: Penyair menggunakan komputer sebagai metafora untuk perjalanan spiritual dan pencarian makna dalam kehidupan. Komputer, yang secara harfiah merupakan alat teknologi, digunakan untuk melambangkan perjalanan jiwa dan pencarian hakikat kehidupan.

Isyarat dan Cahaya Tuhan: Penyair menyoroti isyarat dan cahaya Tuhan yang hadir dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam dunia digital. Meskipun begitu, kehadiran Tuhan tidak selalu langsung terlihat, dan seringkali kita harus melihat lebih dalam, melebihi permukaan, untuk merasakannya.

Pencarian Makna dan Kehadiran Ilahi: Puisi ini mengeksplorasi tema pencarian makna hidup dan hubungan dengan ilahi. Penyair menggambarkan penggunaan komputer sebagai upaya untuk menemukan makna dan hubungan dengan keilahian, meskipun pada akhirnya menyadari bahwa kebenaran sejati tidak selalu dapat dijangkau melalui teknologi semata.

Kritik terhadap Keterbatasan Manusia: Penyair menyoroti keterbatasan manusia dalam mencapai pemahaman akan hakikat kehidupan dan keberadaan ilahi. Meskipun teknologi seperti komputer dapat memberikan isyarat akan kehadiran Tuhan, namun ada batas-batas keterbatasan yang tidak dapat dilampaui oleh manusia.

Pesan Spiritual: Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya merenungkan makna hidup dan mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan keilahian di tengah-tengah kemajuan teknologi. Hal ini mengingatkan kita akan kebutuhan untuk melihat melampaui permukaan materi dan teknologi untuk merasakan kehadiran ilahi dalam kehidupan kita.

Puisi "Suluk Komputer" adalah puisi yang menggambarkan perjalanan spiritual seseorang melalui penggunaan komputer sebagai metafora. Dengan menyoroti isyarat dan cahaya Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, puisi ini menekankan pentingnya pencarian makna hidup dan hubungan yang lebih dalam dengan keilahian di tengah-tengah kemajuan teknologi. Ini menjadi panggilan untuk merenungkan hakikat kehidupan dan mengembangkan kesadaran spiritual yang lebih dalam.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Suluk Komputer
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.