6 Februari
Selamat Pagi Usia
kembang-kembang itu terus bermekaran, datang dan mereka kirim
setiap gendang riuh, padaku jauh terpukau ruang gelap: sunyi
dengan dada yang sama, warna merah jambu merobek hari
mungkin sebagai malin, "bunda, di mana rantauku?"
hanya rambutku yang memutih oleh waktu, dan kapal-kapal
senantiasa melengking melambai diri
ini lilin, entah ucap siapa
bila terbakar usia akan susut
maka siapkanlah sebuah perpisahan
saat upacara yang dinamakan kelahiran, dulu
berbagai-bagai kematian pun telah ditulis di atas perjalanan
dan insan segera mengerti cara menangis, maka bersalamlah
ketika kereta yang sama melintas-lintas mengulang jejak
mungkin sudah waktunya kita bijaksana, bahwa usia
hanyalah kembang di antara takdir-takdir sebelum pertemuan
dengan tuhan