Puisi: Sajak Gadis Penjual Jagung Bakar (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Sajak Gadis Penjual Jagung Bakar" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan gambaran yang kaya akan kehidupan sehari-hari di sekitar seorang ..
Sajak Gadis Penjual Jagung Bakar
— alun-alun utara Yogyakarta

dalam kepulan asap jagung
seorang gadis bermimpi
melihat sorga
— — Dengan jagung aku akan
naik mobil ke sorga! katanya

orang pun membara oleh kipasnya
dibakarnya jagung demi jagung
sampai lupa, sampai terbakar rambutnya
yang tergerai panjang

— — lnilah bau asap sorga
aroma Cinta Nawang Wulan dan Jaka!
teriaknya sambil tertawa
dan dibakarnya jagung demi jagung
sampai habis rambutnya

Yogyakarta, 1984

Sumber: Horison (November, 1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Gadis Penjual Jagung Bakar" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan gambaran yang kaya akan kehidupan sehari-hari di sekitar seorang gadis penjual jagung bakar, serta memberikan refleksi mendalam tentang impian, pengorbanan, dan kegembiraan dalam kesederhanaan.

Kehidupan Sehari-hari dan Kesenangan Sederhana: Puisi ini menggambarkan adegan kehidupan sehari-hari di mana seorang gadis menjual jagung bakar. Aktivitas sederhana ini menjadi latar belakang bagi cerita yang lebih dalam tentang impian dan kebahagiaan. Penyair menyoroti bagaimana kesederhanaan bisa menjadi sumber kegembiraan dan kenikmatan, bahkan dalam situasi yang tampak biasa.

Impian dan Harapan: Melalui gambaran gadis penjual jagung bakar, puisi ini menyentuh tema impian dan harapan. Gadis tersebut bermimpi tentang sorga, dan melihat jagung bakar sebagai kendaraan menuju ke sana. Impiannya mencerminkan aspirasi dan harapan seseorang untuk kehidupan yang lebih baik, bahkan dalam situasi yang mungkin tidak ideal.

Pengorbanan dan Kegembiraan: Penyair menggambarkan pengorbanan gadis tersebut, yang dengan gigih membakar jagung bakar demi menjalani kehidupannya. Meskipun mungkin ada kesulitan dan pengorbanan dalam prosesnya, namun ia masih mampu merasakan kegembiraan dan kebahagiaan dalam pekerjaannya. Ini menggarisbawahi pentingnya menghargai hal-hal kecil dan menemukan kebahagiaan dalam rutinitas sehari-hari.

Gaya Bahasa yang Menarik: Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya dan gambaran yang hidup untuk menggambarkan adegan di pasar jagung bakar. Penggunaan imajinatif bahasa, seperti "kepulan asap jagung" dan "bau asap sorga", menambahkan dimensi visual dan sensori yang kuat pada puisi ini.

Pesan tentang Kesenangan dalam Kesederhanaan: Pesan yang disampaikan dalam puisi ini adalah tentang kesenangan yang bisa ditemukan dalam kesederhanaan dan bagaimana impian dan harapan bisa memberikan motivasi dan tujuan dalam hidup. Ini mengingatkan pembaca untuk menghargai momen-momen kecil dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana di sekitar mereka.

Puisi "Sajak Gadis Penjual Jagung Bakar" adalah sebuah puisi yang mempersembahkan gambaran hidup sehari-hari seorang gadis penjual jagung bakar, sambil mengeksplorasi tema impian, pengorbanan, dan kegembiraan dalam kesederhanaan. Dengan gaya bahasa yang kaya dan gambaran yang hidup, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai kebahagiaan dan kesederhanaan dalam kehidupan mereka.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Sajak Gadis Penjual Jagung Bakar
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.